Peran ‘Menongkah’ Tradisi Mencari Kerang Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Ekonomi Keluarga Pada Masyarakat Suku Laut di Desa Kuala Patah Parang Kecamatan Sungai Batang Kabupaten Indragiri Hilir
DOI:
https://doi.org/10.24014/ekl.v4i1.13330Keywords:
Tradisi Menongkah, Pendapatan, Ekonomi KeluargaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan peran ‘menongkah’ taradisi mencari kerang sebagai upaya peningkatan pendapatan ekonomi keluarga pada masyarakat Suku Laut. Hal ini dianggap sangat menarik karena Suku Laut dianggap sebagai masyarakat primitive atau istilah sekarang disebut dengan masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT). Masyarakat Suku Laut ini memiliki kearifan lokal dalam memanfaatkan sumberdaya alam disekitar mereka, yang akhirnya membentuk tradisi dan menjadi bagian identitas mereka. Menongkah merupakan salah satu perilaku masyarakat lokal sebagai sebuah kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan yang diproyeksikan dengan cara tersendiri sesuai dengan pola berpikir dan tradisi yang berlangsung ketika ia dilakukan. Berbagai macam bentuk pantang-larang, tabu, pepatah-petitih dan berbagai tradisi lainnya dapat mengungkapkan beberapa pesan yang memiliki makna sangat besar bagi kelangsungan ekonomi keluarga masyarakat suku laut dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan sebagai sumber kehidupan mereka. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kuala Patah Parang Kecamatan Sungai Batang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan tradisi menongkah pada masyarakat Suku Laut mampu memberi kontribusi terhadap kelangsungan hidup masayarakat Suku Laut untuk mempertahankan hidup, meski belum mampu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga mereka secara umum.References
Abdulsyani. 2007. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. PT Bumi Aksara. Jakarta
Adimihardja, Kusnaka. 1993. Kebudayaan dan Lingkungan. Bandung : Ilham Jaya.
Alya, Qonita., Kamus Bahasa Indonesia. ( Jakarta, PT Idah Jaya Adi Pratam,2009.) hal.45. 9 Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasiona, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai Pustaka, 2005),745. 10 Robert Redfield, Penyunting Masyarakat dan Kebudayaan,; Djohan Effendi,( Jakarta: rajawali Press, 1985)
Bungin Burhan, 2007, “Analisis Data Penelitian Kualitatif – Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi”, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Cheu Lai Kuan and Wong Lily, 1993,”Polisi Pentadbiran dan Pembangunan Orang Asli-pembangunanEkonomi”, BA.Graduation Exercise.Jabatan Ant6ropologi dan Sosiologi. UM, Kuala Lumpur.
Dessi Eldo Vevianti, Bedriati Ibrahim, Ridwan Melay, Dinamika Kehidupan Sosial Eknomi Suku Laut Duano di Desa Tanjung Pasir, Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir 2006-2012. Laporan Penelitian, FKIP UNRI.
Gunarsih, Tri. 2001. Corporate Governance: Struktur Kepemilikan, Kinerja dan Diversifikasi. Rancangan Proposal Disertasi.UGM,Yogyakarta.
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Ekonomi, 2004
Meleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
MT. Ritonga dan Yoga Firdaus. 2007. Ekonomi SMA Jilid 2. Jakarta: Penerbit PT. Phibeta
Sitti Rahmah, Orang Laut di Indragiri Hilir. Pekanbaru: Yayasan Pustaka Riau, 2011.
Soeratno.1996. Ekonomi Pertanian. Jakarta. Universitas Terbuka
Soerjono Soekanto, Sosiologi sesuatu pengantar, ( Jakarta: PT Raja grafindo Persada, Cetakan ke empat 1990).
Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasiona, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai Pustaka, 2005),745.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003
Viktor Amrifo dkk, Sejarah Sosiologis Budaya BernafkahKomunitas Adat Duano. Jurnal Paramita Vol 24 Nomor 2 Juli 2014.
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/menongkah-kerang-tradisi-orang-laut-inhil/