Urgensi Pendidikan Multikultural, Pendidikan Segregasi dan Pendidikan Inklusi di Indonesia

Authors

  • Irawati Irawati Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
  • Mohd winario Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

DOI:

https://doi.org/10.24014/idj.v3i3.11776

Keywords:

Urgensi, Pendidikan Multikultural, Segregasi, Inklusi

Abstract

Pendidikan multikultural menghargai pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekwensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran atau agama, pendidikan segregasi bagi anak berkebutuhan khusus sampai saat ini belum menunjukkan titik terang dalam memberikan layanan bagi mereka,pendidikan inklusi merupakan perkembangan terkini dari model pendidikan bagi anak berkelainan yang secara formal memungkinkan semua anak seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada mereka. Sehingga antara pendidikan multikultural, pendidikan segregasi dan pendidikan inklusi terdapat korelasi (hubungan) yang ketiganya merupakan permasalahan penting yang berkaitan dengan pendidikan di Indonesia. Sehingga penulis dalam makalah ini akan membahas pentingnya pendidikan multikultural, pendidikan segregasi dan pendidikan inklusi di Indonesia. Pada penulisan ini penulis menggunakan metode kualitatif, dengan cara analisis deksriptif dan argumentatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, Pendidikan multikultural merupakan gejala baru di dalam pergaulan umat manusia yang mendambakan persamaan hak, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan yang sama untuk semua orang. pendidikan multikultural ini adalah dimaksudkan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat yang serba majemuk. Kedua, Pendidikan segregasi adalah pendidikan yang dilakukan secara terpisah baik dari segi kurikulum, penyelenggaraan dan tenaga pendidiknya, pendidikan segregasi dalam praktisnya berbentuk sekolah luar biasa dan sekolah dasar luar biasa dan sekolah terpadu. Ketiga, dengan pendidikan inklusi, yang memberikan kesempatan bagi anak berkelainan belajar bersama dengan anak normal juga masih banyak kendala baik menyangkut guru-gurunya yang belum memahami benar tentang pendidikan inklusi juga sulitnya merubah image masyarakat yang kurang baik tentang anak berkelainan. Hal ini akan menghambat pelaksanaan sekolah inklusi di sekolah umum. Anak-anak berkelainan juga memiliki hak yang sama untuk mengikuti pendidikan di sekolah sebagaimana anak yang lainya.

References

Ali Maksum dan Luluk Yunan Ruhendi, Paradigma pendidikan Universal di Era Modern dan Post-Modernisme, Yogyakarta: IRCiSod, 2004.

D.J. Skeel, Elementary Social Studies: Challenge for Tomorrow’s World, New York: Harcount Brce College Publishers, 1995.

Driyarkara, Tentang Pendidikan, Jakarta: Kanisius 1980.

H.A.R. Tilaar, Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional, Jakarta: Grasindo.2004.

James Banks, Multiethnic Education: Theory and Practice, 3rd ed. Boston; Allyn and Boston, 1994.

James Banks, Teaching Strategies For Ethnic Studies, Newton: Allyn and Bacon, 1984.

M. Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding untuk Demokrasi dan Keadilan, (Yogyakarta: Pilar Media, 2005), hlm. 3. Lihat juga Ainurrofiq Dawam, EMOH” Sekolah: Menolak “Komersialisasi Pendidikan” dan “Kanibalisme Intelektual” Menuju Pendidikan Multikultural, Yogyakarta: Inspeal Ahimsakarya Press, 2003..

Maslikhah, Quo Vadis Pendidikan Multikultural: Reconstruksi Sistem Pendidikan berbasis Kebangsaan, Surabaya: JP Books,. 2007.

Mulyono Abdurrahman, “Landasan Pendidikan Inklusi dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan LPTK”, Makalah dalam Pelatihan Buku Ajar bagi Dosen Jurusan PLB, Yogyakarta, 26 Agustus 2002.

Parsudi Suparlan, “Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural,” Makalah. Disampaikan pada Simposium Internasional Bali ke-3, Jurnal Antropologi Indonesia, Denpasar Bali, 16-21 Juli 2002.

Pernyataan Salamanca Konferensi Dunia Tentang Pendidikan Anak Berkelainan, 1994.

Sunardi, Pelayanan Pendidikan Medis dan Sosial Bagi Semua Penyandamng Cacat Secara Terpadu (Surakarta: Lembaga Penelitian UNS, UNS Press, 2002.

Sopan-Shevin, M., ”Why Gifted Students Belong in the Inclusive Schools”, Educational Leadership, 1995.

Stoub, D. dan Peck C.A., ”What are the Outcame for Non Disable Student?”, Educational Leadership, 1995.

Tien Supartinah, Psikologi Anak Luar Biasa Surakarta: UNS Press, 1995.

Will, Kymlicka, “Mitsunderstanding Nationalism” dalam Theorizing Nationalism, ed. R. Beiner, Albany: State University of New York, 1999.

Zahara Idris, Dasar-dasar Kependidikan, Padang: Angkasa Raya. 1987.

Downloads

Published

2020-12-31

Issue

Section

Articles