Analisis Risiko Perceraian berdasarkan Usia Suami di Kota Pekanbaru
Keywords:
kaplan meier, uji log rank, perceraian, usia suamiAbstract
Pernikahan merupakan suatu ikatan yang sakral dalam hukum dan agama untuk mengikat sepasang suami dan istri dalam membina rumah tangga dengan dasar tujuan untuk membentuk keluarga yang harmonis. Usia pernikahan antara 0-5 tahun merupakan masa-masa rawan yang disebut sebagai era kritis. Pengalaman bersama yang dialami belum banyak sehingga memicu timbulnya risiko perceraian yang tinggi. Berdasarkan data dari Pengadilan Agama Kota Pekanbaru terdapat 127 pasangan yang bercerai pada tahun 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama pernikahan berdasarkan faktor usia suami lebih muda dari istri dengan menggunakan metode Kaplan Meier dan Uji Log-Rank. Berdasarkan hasil analisis dari 127 sampel penelitian, terdapat sebanyak 45 pasangan dinyatakan bercerai pada usia pernikahan 0-5 tahun dan 82 pasangan bercerai pada usia pernikahan lebih dari 5 tahun dan dari hasil uji Log-Rank diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara peluang usia suami di atas 38 tahun dan di bawah 38 tahun terhadap lama pernikahan. Usia suami di bawah 38 tahun lebih berpeluang besar menyebabkan perceraian dibandingkan usia suami di atas 38 tahun.References
Abidin, H., Chandra, N. E., & Pradana, M. S. (2020). Pemodelan Regresi Cox Proportional Hazard Pada Data Perceraian. Unisda Hournal of Mathematics and Computer Science, 6(2), 49–58.
Ariyanti, R. (2017). Analisis Tahan Hidup Pasien Hipertensi Menggunakan Metode Kaplan-Meier (Studi Kasus: RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017). Industrial Research Workshop and National Seminar Politeknik Negeri Bandung July 26-27., 77–86.
BPS. (2021). Kasus Perceraian di Pengadilan Agama Pekanbaru.
Dewi, N. R., & Sudhana, H. (2013). Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Pasutri dengan Keharmonisan dalam Pernikahan. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 22–31.
Lee, E. T., & Wang, J. W. (2013). Statistical Methods for Survival Data Analysis (4th ed.). New Jersye: Wiley & Sons Inc. Fergusson A. D. M., Horwood L. J., & Shannon F. T. (2018). A Proportional Hazards Model of Family Breakdown, JSTOR, 46(3), 539–549.
Frempong N. K., Osei-Mensah, C., Asamoah Owusu, D., Okyere, E. (2012). Survival Analysis on Marriage and Divorce in the Kumasi Metropolis. Canadian Journal on Computing in Mathematics, Natural Sciences, Engineering and Medicine, 3(5), 159 – 163.
Matondang. A. (2014). Faktor-faktor yang Mengakibatkan Perceraian dalam Perkawinan. J. Ilmu Pemerintah. dan Sos. Polit., 2(2), 141–150. [Online]. Available: http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma
Petrova K. (2012). Revisiting the Effect of a Wife ’ s Relative Income on the Duration of First Marriage. The Empirical Economics Letters, 11(1): (January 2021), 36 – 42.
Salis. L., & Heriyani. E. (2022). Dampak perkawinan di Bawah Umur Terhadap Terjadinya Perceraian, Media of Law and Sharia, 4(1), 34 – 50.
Sari. E.A & Sitorus. J. R. H. (2021). Ketahanan Remaja Perempuan dari Rumah Tangga Miskin terhadap Pernikahan Dini di Indonesia Tahun 2020, Semin. Nas. Off. Stat., 2021(1), 353–362. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2021i1.872
Sari. F., & Sunarti. E. (2013). Kesiapan Menikah Pada Dewasa Muda dan Pengaruhnya terhadap Usia Menikah, Jur. Ilm. Kel. & Kons, 6(3), 143 – 153.
Suryaningrum. N. (2019). Determinan Perceraian di Jakarta Timur Tahun 2014 (Studi Data Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri), Forum Ilmu Sos., 46(2), 128–141.
Tristanto. A. (2020). Perceraian Di Masa Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Ilmu Sosial. Sosio Inf., 6(3), 292–304. https://doi.org/10.33007/inf.v6i3.2417
Wijayanti. U. T. (2021). Analisis faktor penyebab perceraian pandemi covid di Banyumas, Jur. Ilm. Kel. Kons., 14(1), 14–26
Nur Bainah. (2013). Faktor-Faktor Penyebab Perceraian di Kelurahan Long Ikis Kabupaten Paser (Nur Bainah). EJournal Pembangunan Sosial, 1(1), 1–10.
Pradika, R., & P Avip, B. (2021). Aplikasi Metode Kaplan Meier Sebagai Penduga Ketahanan Hidup Penderita Kanker Payudara. Jurnal EurekaMatika, 9(1), 35–44.
