Eksistensial Humanistik dalam Perspektif Bimbingan Konseling Islam
Keywords:
Konseling, Teman, Tantangan ModernAbstract
Humanistic existentialism considers that humans have authority over themselves in determining actions, changes, and destinies. The method used is literature study with a qualitative approach.Humanistic existential there are 6 positive basic dimensions that exist in humans:(1) Capacity for self-awareness; (2) Freedom and responsibility; (3) Creating self-identity and creating meaningful relationships with others; (4) The search for meaning, purpose, values and targets; (5) Anxiety as a living condition; (6) Awareness of the coming of death and non-existence, in which the six dimensions will be associated with Islamic counseling. In Islam, there are values in the 6 basic dimensions of humanistic existential positivity such as the capacity for self-awareness that is about awareness of being a servant of God assigned as caliph on Earth, freedom of action but also being responsible for his actions, creating harmonious relationship with others, realizing that the self has limitations and must be willing to face death whose nature cannot be avoided as living creatures and others.
ABSTRAK
Eksistensial humanistik menganggap bahwa manusia memiliki otoritas terhadap dirinya sendiri dalam menentukan tindakan, perubahan, serta nasib. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Pada eksistensial humanistik terdapat 6 dimensi dasar positif yang ada pada manusia, yaitu: (1) Kapasitas akan kesadaran diri; (2) Kebebasan serta tanggung jawab; (3) Menciptakan identitas dirinya dan menciptakan hubungan yang bermakna dengan orang lain; (4) Usaha pencarian makna, tujuan, nilai dan sasaran; (5) Kecemasan sebagai suatu kondisi hidup; (6) Kesadaran akan datangnya maut serta ketidakberadaan, yang dimana keenam dimensi tersebut akan dikaitkan dengan konseling Islam. Di dalam Islam sendiri pun terdapat nilai – nilai yang ada pada 6 dimensi dasar positif eksistensial humanistik seperti kapasitas akan kesadaran diri yaitu mengenai fitrah dan kesadaran akan sebagai hamba Allah yang ditugaskan sebagai khalifah di Bumi, kebebasan dalam bertindak tetapi juga bertanggung jawab atas tindakannya, menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain, menyadari bahwa diri memiliki keterbatasan dan harus ikhlas menghadapi kematian yang hakikatnya tidak dapat dihindari sebagai mahluk hidup dan lain – lain.
References
Adhi, N. K. J. (2017). Efektivitas Konseling Eksistensial Humanistik Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Tunanetra. Jurnal Psikologi Mandala, Vol. 1 (No. 1), 44.
Al Afify, M. F. (2018). Konsep Fitrah Dalam Psikologi Islam. Jurnal TSAQAFAH, Vol. 14 (No. 2), 293.
Alwi, S. (2018). Pendekatan Dan Metode Konseling Islami. Jurnal ITQAN, Vol. 9 (No. 2), 153.
Anwar, M. F. (2011). Terapi Eksistensial Humanistik Dalam Konseling Islam. Jurnal Holistik, Vol. 12 (No. 1), 157–175.
Arawiah, R. (2015). Aliran Eksistensialisme Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Islam. Jurnal AL – BANJARI, Vol. 14 (No. 1), 2–4.
Arbayah. (2013). Model Pembelajaran Humanistik. Jurnal Dinamika Ilmu, Vol. 13 (No. 2), 206 – 207.
Hafidzi, A. (2019). Konsep Toleransi Dan Kematangan Agama Dalam Konflik Beragama Di Masyarakat Indonesia. Potret Pemikiran, 23 (2), 51–61.
Hasna, A. (2019). Konseling Kelompok Dengan Pendekatan Eksistensial Humanistik Untuk Melatih Penyesuaian Diri Melalui Randai Dari Minangkabau. Jurnal Ilmiah POLYGLOT, Vol. 15 (No. 1), 128 – 129.
Hidayatulloh, Z. (2012). Islam Dan Humanisme Menurut Seyyed Hossen Nasr. IAIN Sumatera Utara Medan.
Khatibah. (2011). Penelitian Kepustakaan. Jurnal Iqra’, Vol. 05 (No. 01), 37.
Khoirina, N. (2018). Pentingnya Pemahaman Nilai – Nilai Budaya Lokal Dalam Pendekatan Konseling Humanistik. Prosding NSBK 2 (1), 266.
Maulida, N. C., & Pranajaya, S. A. (2018). Pengentasan degradasi minat belajar pada siswa remaja. Tarbiyah Wa Ta’lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 5 (No. 1), 7–16. https://doi.org/10.21093/twt.v5i1.2421
Multazam, A. (2015). Pendidikan Islam Berbasis Humanisme Religius (Studi Pemikiran Abdurrahman Mas’ud). UIN Walisongo Semarang.
Nina, & Pranajaya, S. A. (2020). Konsep Self-Care Bagi Konselor di Masa Pandemi. Taujihat: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Vol. 1 (No. 1), 33–45. https://journal.iain-samarinda.ac.id/index.php/TAUJIHAT/article/view/2458
Nurwan, D. (2019). Layanan Konseling Dengan Pendekatan Eksistensial Humanistik Dalam Penyesuaian Diri Remaja. UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Prasetya, A. M. (2014). Kolerasi Antara Bimbingan Konseling Islam Dan Dakwah. Jurnal ADDIN, Vol. 8(No. 2), 413 – 418.
Yulianti, A. dan Y. K. (2019). Implementasi Eksistensial Humanistik Dengan Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Empati Pada Mahasiswa. Jurnal Al –Fath: Pendidikan Dan Keislaman, Vol. 2 (No. 2), 251.
Zulkifar dkk. (2017). Konseling Humanistik: Sebuah Tinjauan Filosofi. Jurnal Konseling GUSJIGANG, Vol. 3 (No. 1), 147–149.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Al-Ittizaan Journal is an Open Access Journal. The authors who publish the manuscript in this journal agree to the following terms:
Al-Ittizaan Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. This permits anyone to copy, redistribute, remix, transmit and adapt the work provided the original work and source is appropriately cited.
This means:
Al-Ittizaan Journal is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
(1) Under the CC-BY license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in Al-Ittizaan Journal in whole or in part provided that the original work is properly cited. Users (redistributors) of Al-Ittizaan Journal are required to cite the original source, including the author's names, Al-Ittizaan Journal as the initial source of publication, year of publication, volume number, issue, and Digital Object Identifier (DOI); (2) Authors grant Al-Ittizaan Journal the right of first publication. Although authors remain the copyright owner.