Analisis Kelayakan Usaha Particle Board Sebagai Pemanfaatan Limbah Kayu (Studi Kasus: CV. Riau Pallet)
DOI:
https://doi.org/10.24014/jti.v2i1.5065Abstract
CV Riau Pallet merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pengolahan hasil kayu hutan menjadi pallet dengan sistem produksinya adalah Make To Order. Industri pengolahan kayu seperti CV. Riau Pallet tidak hanya menghasilkan pallet tetapi juga akan menghasilkan limbah berupa sisa serbuk kayu yang tidak dapat digunakan lagi untuk membuat pallet. Sisa serbuk kayu pallet ini pada CV. Riau Pallet hanya ditumpuk pada tempat pembuangan,dan dibakar. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut CV. Riau Pallet ingin mendirikan usaha untuk pemanfaatan limbah serbuk kayu yang dijadikan papan partikel (Particle board). Papan partikel adalah produk panil yang dihasilkan dengan menempatkan partikel-partikel kayu dan sekaligus mengikatnya dengan suatu perekat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelayakan produksi particle board di CV. Riau Pallet berdasarkan aspek pemasaran, aspek teknis, aspek legal dan lingkungan, aspek manajemen sumber daya manusia dan aspek finansial. Dari hasil pengolahan data, Aspek pemasaran yang didapat dari hasil kuisioner yang disebar ke 27 orang pemilik industri perabot dari kayu, yang didominasi oleh laki-laki dan berumur lebih dari 25 tahun beradasarkan pernyataan-pernyataan yang diberikan berada di atas 67% yang berarti pernyataan-pernayataan yang diberikan kepada setiap responden, responden menyetujuinya. Dari segi aspek teknis produksi setiap 1 particle board ukuran standar dibutuhkan 31.974 cm3 serbuk kayu dan 3202 cm3 resin atau setara dengan 3,2 liter resin, dengan hasil produksi berdasarkan limbah yang ada setiap bulannya rata-rata bisa menghasilkan 470 lembar papan. Aspek legal dan lingkungan tidak lagi di butuhkan pengurusan ulang SIUP dan surat tanda daftar Industri karena jenis usaha yang terdaftar sama. Berdasarkan aspek manajemen, produksi particle board tidak membutuhkan pendidikan formal atau pengetahuan khusus tetapi lebih memerlukan ketrampilan dan ketekunan. Tenaga kerja yang di butuhkan dalam memproduksi pupuk kompos sebanyak 9 orang. Berdasarkan aspek finansial, dengan kebutuhan investasi awal sebesar Rp 548.850.000,- dan diperoleh nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 586.551.152,-, merupakan nilai yang positif. Nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 40%, nilai ini lebih besar dari MARR 7,1%. Payback period diperoleh dengan metode trial and error yaitu dalam waktu 1 tahun 1 bulanReferences
Aditya, A.S. Analisis Kelayakan Usaha Lemari Rak Simpe and Easy Delivery di Kecamatan Cikarang*. Jurnal. Jurusan Teknik Industri. Institut Teknologi Nasional. Bandung. 2014.
Aningrum, W.W Analisis Kelayakan Investasi Pembukaan Cabang Baru Rumah Makan Soto Banjar Nyaman Banar di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal. Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Universitas Mulawarman. 2015.
Arikunto, S. Prosedur Penelitian: Suatu Pengantar Praktik. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. 2006.
Fahmi, I. Studi Kelayakan Bisnis dan Keputusan Investasi. Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2014
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).