Analisis Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada Mesin Ripple Mill
DOI:
https://doi.org/10.24014/jti.v3i1.5570Abstract
PT. Surya Agrolika Reksa II adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan kelapa sawit yang terdiri beberapa stasiun kerja yaitu Stasiun Loading Ramp, Sterilizer, Tippler, Thresser, Screw Press, Klarifikasi dan Kernel. Mesin yang sering mengalami kerusakan dan dilakukan perbaikan pada stasiun kernel adalah mesin Ripple Mill yang berfungsi sebagai mesin pemisah biji (nut). Pengukuran efektifitas mesin Ripple Mill menggunakan metode OEE. Dalam perhitungan, OEE mengukur efektifitas dengan menggunakan tiga sudut pandang untuk mengidentifikasi six big losses (enam kerugian), yaitu Availability Ratio, Performance Effeciency Ratio dan Rate of Quality Product. Berdasarkan hasil pengolahan data nilai OEE mesin Ripple Mill adalah 71,96%. Persentase tersebut belum memenuhi standar Internasional sebesar 85% disebabkan tidak ada nilai OEE yang mencapai atau melebihi 85%. Faktor-faktor dasar penyebab kerusakan atau permasalahan yang ada pada mesin Ripple Mill agar mesin dapat bekerja lebih optimal adalah Material disk samble dan rotor bar yang kurang keras menyebabkan komponen mudah aus ketika terjadi gesekan dengan biji kelapa sawit sehingga dilakukan perawatan berupa pengelasan apabila disk samble dan rotor bar tidak terlalu aus dan diganti apabila sudah terlalu aus dan penundaan produksi yang disebabkan kurangnya bahan baku. Agar nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mengalami peningkatan Perusahaan disarankan untuk melakukan pemupukan secara menyeluruh pada perkebunan perusahaan. menjaga ketersediaan bahan baku dengan memperbanyak jumlah pemasok. Memberikan pelatihan kepada petani tentang bagaimana cara merawat kelapa sawit yang benar. Melakukan penyiraman kelapa sawit secara rutin untuk memenuhi kebutuhanm air yang diserap kelapa sawit. Menggunakan rotor bar dengan tingkat kekerasan material yang lebih tinggi. Menggunakan disk samble dengan tingkat kekerasan material yang lebih tinggi dan pembersihan mesin dilakukan lebih awal sebelum mesin beroperasi. menggunakan rotor bar dengan tingkat kekerasan material yang lebih tinggi. Menggunakan disk samble dengan tingkat kekerasan material yang lebih tinggi dan pembersihan mesin dilakukan lebih awal sebelum mesin beroperasi.References
Aini Nur Mahdina, Sugiono dan Rahmi Yuniarti. 2013. Peningkatan Efektivitas Lini Produksi Pada Sistem Produksi Kontinyu Dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus pada PT. Petrokimia Gresik). Jurusan Teknik Industri. Universitas Brawijaya.
Jiwantoro, A., Argo, D.B., dan Nugroho, A.W. 2013. Analisa Efektivitas Mesin Penggiling Tebu Dengan TPM, Jurnal, Universitas Brawijaya, Malang.
Jono. 2015. Total Productive Maintenance (TPM) pada Perawatan Mesin Boiler Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Studi kasus pada PT. XY Yogyakarta, Program Studi Teknik Industri Universitas Widya Mataram Yogyakarta.
Purnomo, H. 2004. Pengantar Teknik Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Suhendar, E. 2010. Analisis Overall Equipment Effectiveness pada mesin Plat Roll Ironer, Jurnal Ilmiah Faktor Exacta, Universitas Indraprasta PGRI.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).