Analisa Perbandingan Kualitas Etanol dari Limbah Kulit Nenas dan Limbah Buah Semangka Sebagai Bahan Bakar Alternatif
DOI:
https://doi.org/10.24014/jti.v5i2.9105Abstract
Kegiatan sehari-hari manusia selalu meninggalkan limbah yang sudah tidak berguna lagi. Volume limbah akan senantiasa bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitasnya. Penelitian ini mencoba untuk memanfaatkan sampah hasil aktivitas manusia dengan membuat etanol dari bahan sampah nenas dan semangka, serta melakukan perbandingan etanol hasil limbah nenas dan limbah semangka, yang bertujuan sebagai bahan alternatif bahan bakar kendaraan. Penelitian ini menggunakan metode desain eksperimen. Hasil perbandingan etanol yang dihasilkan dari limbah kulit nenas lebih baik daripada etanol yang dihasilkan dari limbah semangka. Dimana kandungan karbohidrat dalam setiap ukuran sampel limbah nenas adalah 17,53 % sementara limbah semangka hanya 8 %. Demikian pula, limbah kulit nenas mampu menghasilkan etanol sebesar 1440 ml dengan volume etanol 1,5 L. Sedangkan limbah semangka menghasilkan etanol sebesar 408 gr dengan volume Etanol sebesar 510 ml atau 0,51 L.
Kata Kunci : Destilasi, Etanol, Limbah Nenas, Limbah SemangkaDownloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).