Komunikasi Seni: Representasi Masyarakat Urban di Kota Bandung dalam Bingkai Karya Seni Karya Mufty Priyanka
DOI:
https://doi.org/10.24014/kjcs.v3i1.13233Keywords:
Komunikasi seni, karya seni, masyarakat urbanAbstract
Penelitian ini mendeskripsikan komunikasi seni melalui budaya masyarakat Bandung dalam bingkai penciptaan seni terfokus pada fenomena kota kosmopolitan kemudian mewujudkan bentuk masyarakat urban dengan segala bentuk gejala sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya di daerah Cicadas, gejala sosial yang muncul menjadi dinamika tersendiri yang dapat dikaji dari berbagai perspektif. Dalam penelitian ini, peneliti membuat sebuah bingkai berdasarkan persepsi terhadap gejala sosial yang terjadi di tengah dinamika masyarakat urban. Metode yang digunakan adalah Analisis deskriptif bersifat kualitatif dalam menggambarkan persepsi terkait hal-hal istimewa dari gejala sosial yang ditemukan saat melakukan pengamatan pada karya seni ilustrasi yang erat kaitannya dengan gambaran masyarakat urban. Penelitian ini menjabarkan makna-makna dari karya seni yang diciptakan oleh seniman, ditemukan bahwa karya yang muncul merupakan wujud representasi gejala sosial yang dituangkan dalam bentuk karya seni dan secara tidak langsung maka pada karya seni Mufty Priyanka menjadi media komunikasi penciptanya merespon berbagai isu terkait gejala serta interaksi sosial yang muncul di kawasan padat penduduk, atau kawasan yang muncul di tengah hiruk pikuk masyarakat urban Bandung dalam perspektif seni.
References
Arkandito, G. F., Maryani, E., Rahmawan, D., & Wirakusumah, K. (2016). Jurnal manajemen komunikasi. 1(1), 42–56.
Darmawan, H. (2016). Pembelajaran Berbasis Konstruktivisme Menggunakan Media Animasi dengan Kerangka Kerja TPCK dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(1), 1–11. https://doi.org/10.30998/formatif.v6i1.747
Dewey, J. (1980). Art as Experience. https://doi.org/10.7208/chicago/9780226247212.003.0006
Gilbert, A., & Gugler, J. (1996). Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Gombrich, E. H. (2000). Art and Illusion: A Study in the Psychology of Pictorial Representation (Bollingen) (Revised Ed). Princeton University Press.
Inskip, C., MacFarlane, A., & Rafferty, P. (2008). Meaning, communication, music: Towards a revised communication model. In Journal of Documentation (Vol. 64). https://doi.org/10.1108/00220410810899718
Jamaludin, A. N. (2015). Sosiologi Perkotaan Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya. In Sosiologi Perkotaan (Mei 2017, Vol. 2). bandung: CV Pustaka Setia Bandung.
Johnson, M. (2007). The Meaning of the Body: Aesthetics of Human Understanding. https://doi.org/10.1163/18758185-90000100
Kamarusdiana, K. (2019). Studi Etnografi Dalam Kerangka Masyarakat Dan Budaya. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 6(2), 113–128. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v6i2.10975
Kunto, H. (1985). Wajah Bandoeng Tempo Doeloe. Bandung: P.T. Granesia.
Kusuma, A. (2016). Pengantar Komunikasi Antar Budaya. CHANNEL: Jurnal Komunikasi.
Listyana, H. (2015). Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Penanggalan Jawa dalam Penentuan Waktu Pernikahan. AGASTYA, 151(1), 10–17. https://doi.org/10.1145/3132847.3132886
Mappalahere, M. T. (2018). Eksistensi Seni Grafitti Di Kota Makassar (Suatu Kajian Sosiologi Seni Tentang Seni Jalanan Sebagai Fenomena Sosial). Jurnal Imajinasi, 2(2), 18. https://doi.org/10.26858/i.v2i2.9548
Muhammad, N. (2017). Resistensi Masyarakat Urban dan Masyarakat Tradisional dalam Menyikapi Perubahan Sosial. Substantia, 19(2), 149–168.
Mulyana, D. (2001). Ilmu KomunikasiSuatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nugroho, O. C. (2016). INTERAKSI SIMBOLIK DALAM KOMUNIKASI BUDAYA (Studi Analisis Fasilitas Publik Di Kabupaten Ponorogo). Aristo, 3(1), 1. https://doi.org/10.24269/ars.v3i1.7
Ramachandran, V., & Hirstein, W. (1999). The Science of Art: A Neorological Theory of Aesthetic Experience. Journal of Consciousness Studies, 6(6–7), 15–51.
Redies, C. (2015). Combining universal beauty and cultural context in a unifying model of visual aesthetic experience. Frontiers in Human Neuroscience, 9(APR), 1–20. https://doi.org/10.3389/fnhum.2015.00218
Rengganis, T., & Tjahjodiningrat, H. (2021). Perancangan Film Dokumenter “ Living In The Sunlight ” Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Documentary Film Design “ Living In The Sunlight .” Cinematology, 1(1), 102–115.
Santosa. (2008). Menggagas Komunikasi Musikal dalam Pertunjukan Gamelan. Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(1), 65–80.
Sugiharto, B. (2013). Untuk Apa Seni? Seri Buku Humaniora. Jakarta: MATAHARI.
Supiarza, H. Sobarna, C. (2019). “Jamaican Sound Keroncong” Cultural Intermixture Product in the Global Era: A Communication Study on the Spread of Keroncong in the Young Generation of Bandung. Humaniora, 10(1).
Supiarza, H. (2019). Rekonstruksi Musik Keroncong Anak Muda di Kota Bandung (Universitas Padjadjaran). Retrieved from http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/24652
Supiarza, H., & Sarbeni, I. (2021). Teaching and Learning Music in Digital Era : Creating Keroncong Music for Gen Z Students Through Interpreting Poetry. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 21(1), 123–139.
Turniadi, R. (2017). Public Perception of Art in The Village Stem Kuda Lumping Batindih Rumbio Jaya Distric Kampar. JOM FISIP, 4(1), 1–15.
Undiana, N N. (2018). Seni Dan Media Massa: Pengelolaan Informasi Seni Rupa Dalam Media Baru. ATRAT: Visual Art & Design Journal, 6(2), 174–183.
Undiana, Nala Nandana, Sarbeni, I., Ardiansyah, A., & Razan, A. P. (2020). Komunikasi Massa pada Kerja Kuratorial Festival Film Sineas Mahasiswa 2020 di Bandung. 2, 15–29.
Warsono. (2012). Jogja Agropop: Visualitas Seni Rupa dan Identitas Kultural. Universitas Gadjah Mada.
Yunus, P. P. (2020). Komunikasi Ekspresif Estetik Karya Seni. JCommsci - Journal Of Media and Communication Science, 3(2), 70–77. https://doi.org/10.29303/jcommsci.v3i2.77
Zahra, F., Mustaqimmah, N., & Hendra, M. D. (2020). Kekuatan Media Digital Pada Pembentukan Budaya Populer ( Studi Pada Komunitas Moarmy Pekanbaru ). Jurnal Komunikasi, 2(2), 123–136.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Komunikasiana: Journal of Communication Studies and published by Dakwah and Communication Faculty of UIN Sultan Syarif Kasim Riau as publisher of the journal.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors automatically transfer the copyright to the journal and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY SA) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate permission for non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).