Penggambaran Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dalam Film Like & Share
DOI:
https://doi.org/10.24014/kjcs.v6i1.30555Keywords:
Kekerasan seksual, semiotika Roland Barthes, filmAbstract
Film Like & Share mengungkap kasus kekerasan seksual yang dialami remaja perempuan di ruang digital dan ruang nyata. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran praktik kekerasan seksual terhadap korban perempuan yang terdapat dalam film Like & Share. Metode penelitian yang dipakai adalah semiotika Roland Barthes untuk membongkar tanda-tanda terkait tujuan penelitian. Analisis dilakukan pada adegan-adegan dalam film yang menggambarkan kekerasan seksual. Adegan ini lalu diidentifikasi elemen sinematiknya untuk mengetahui makna denotatif, konotatif, dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan seksual yang ditampilkan dalam film Like & Share terbagi menjadi beberapa kategori yang terdiri dari cyber harassment, pelecehan, perkosaan, cyber grooming, ancaman disertai intimidasi dan penyebarluasan konten pornografi. Kekerasan tersebut tak lepas dari budaya patriarki yang memosisikan perempuan sebagai pihak yang dianggap menjadi penyebab dirinya menerima tindak kekerasan seksual. Perempuan rentan menjadi objek nafsu dan mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari laki-laki. Ironisnya, masyarakat menjadi bagian yang melanggengkan konstruksi sosial terhadap kekerasan seksual.
References
Amanulloh, MBNPA., & Satyawan, IA. (2023). Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan dalam Ketimpangan Relasi Kuasa Analisis Semiotika Pada Film Pendek Please Be Quite. Jurnal Komunikasi Massa, 1, 1-20. https://www.jurnalkommas.com/index.php?target=isi&jurnal=PELECEHAN+SEKSUAL+TERHADAP+PEREMPUAN+DALAM+KETIMPANGAN+RELASI+KUASA
Andaru, IPN. (2021). Cyber Child Grooming sebagai Bentuk Kekerasan Berbasis Gender Online di Era Pandemi. Jurnal Wanita dan Keluarga, 2(1), 44.
Anggoman, E. (2013). Penegakan Hukum Pidana bagi Pelaku Kekerasan/ Pelecehan Seksual terhadap Perempuan. Lex Crimen, 8(3), 59.
Asti, G.K., Febriana, P., & Maghfirah, N. (2021). Representasi Pelecehan Seksual dalam Film. Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, 13(1). https://journals.ums.ac.id/index.php/komuniti/article/view/14472/6759
Barthes, R. (2006). Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa: Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol, dan Representasi. Yogyakarta: Jalasutra.
Chofifah, N. (2021). Representasi Feminisme dalam Film Enola Holmes Analisis Semiotika. Skripsi. Universitas Islam Malang.
Fenti, F. dan Eddyono, AS. (2021). Analisis Wacana Kritis tentang Perempuan di Masa Pandemi Covid-19 pada Media Alternatif Magdalene.co. Komukasiana 3 (2), 123-137. https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/komunikasiana/article/view/16415
Firmansyah, MAA., & Rusdiana, E. (2021). Kualifikasi Fetish Sebagai Tindak Pidana dalam Pasal 335(ayat1) KUHP (Studi Kasus Fetish Kain Jarik Gilang). Novum: Jurnal Hukum, 9(3), 1-9. https://doi.org/10.2674/novum.v0i0.41011
Fushshilat, S., & Apsari, N. (2020). Sistem Sosial Patriarki Sebagai Akar Dari Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan. Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 121–127. http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/view/27455/pdf
Holivia, A., & Suratman, T. (2021). Child Cyber Grooming Sebagai Bentuk Modus Baru Cyber Space Crimes. Bhirawa Law Journal, 2(1),1-13. DOI: 10.26905/blj.v2i1.5847
Ihsani, N. (2021). Kekerasan Berbasis Gender Victim-Blaming pada Kasus Pelecehan yang Dipublikasi Media Online. Jurnal Wanita dan Keluarga, 2(1), 12-21.
Indrayana, MT. (2017). Profil Kasus Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak yang Diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara Dumai (2009–2013). Jurnal Kesehatan Melayu, 1(1), 9. https://doi.org/10.26891/jkm.v1i1.2017.9-13
Itsram. (2020). Belenggu Budaya Patriarki terhadap Kesetaraan Gender di Indonesia. ITS NEWS. https://www.its.ac.id/news/2020/04/22/belenggu-budaya-patriarki-terhadap-kesetaraan-gender-di-indonesia/
Jauhariyah, W. (2016). Akar Kekerasan Seksual terhadap Perempuan. jurnalperempuan.org. https://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/-akar-kekerasan-seksualterhadap-perempuan
Khoiriyah, N. & Harry, S. (2023). Representasi Interaksi Sosial Korban Kekerasan Seksual pada Film 2037. Komunikasiana: Journal of Communication Studies, 5(2). https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/komunikasiana/article/view/26811/10345
Khotimah, AK., Winarmo, B., & Diana, L. (2022). Penerapan Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui Media Sosial. RECIDIVE : Jurnal Hukum Pidana dan Penanggulangan Kejahatan, 11(3).
Komnas Perempuan. (2021). CATAHU 2021 Perempuan Dalam Himpitan Pandemi Lonjakan Kekerasan Seksual, Kekerasan Siber, Perkawinan Anak Dan Keterbatasan Penanganan Di Tengah Covid-19.
KOMNAS PEREMPUAN. (2022). Bayang-bayang Stagnansi: Daya Pencegahan dan Penanganan Berbanding Peningkatan Jumlah, Ragam dan Kompleksitas Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan. https://komnasperempuan.go.id/siaran-pers-detail/peringatan-hari-perempuan-internasional-2022-dan-peluncuran-catatan-tahunan-tentang-kekerasan-berbasis-gender-terhadap-perempuan.
Konsorsium Masyarakat Sipil untuk Keterbukaan Pemerintah di Sektor Keadilan. (2022). Laporan Penelitian Survei Kebutuhan Hukum bagi Kelompok Rentan. https://lbhapik.or.id/wp-content/uploads/2023/08/FINAL_Survei-Kebutuhan-Hukum-bagi-Kelompok-Rentan.pdf
KORAN TEMPO. (2022). Like & Share Film Indonesia Terlugas Membahas Kekerasan Seksual. https://www.google.com/amp/s/koran.tempo.co/amp/info-tempo/478136/like-share-film-indonesia-terlugas-membahas-kekerasan-seksual.
McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika
O'byrne, R., Hansen, S., & Rapley, M. (2007). If a Girl Doesn’t Say “No”…: Young Men, Rape and Claims of “Insufficient Knowledge.” Journal of Community & Applied Social Psychology 18, 168-193. http://www.markwynn.com/wp-content/uploads/If-A-Girl-Doesnt-Say-No-2007.pdf
Pratiwi, T. S., Putri, Y. R., & Sugandi, M. S. (2015). Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap Logo Calais Tea. e-Proceedings of Management, 2(3), 4327-4336.
Puspitasari, F. (2013). Representasi Stereotipe Perempuan Dalam Film Brave. Jurnal E-Komunikasi Universitas Kristen Petra, 1(2), 22.
Riswanto, D., & Marsinun, R. (2020). Perilaku Cyberbullying Remaja di Media Sosial. Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA, 12(2), 98-111. https://doi.org/10.31289/analitika.v12i2.3704
Ross, O. (2019). Sexualization and social media: Are there implications for psychological well-being and body image? Sex Roles. Journal of Health Communication. 670-680.
SAFEnet. (n.d.). Memahami dan Menyikapi Kekerasan Berbasis Gender Online.
Salma, Nadiatus. (2013). Seksisme dalam Sains. SAWWA. 8(2).
Siswanto, N., Luik, J. E., & Wjayanti, C. A. (2022). Representasi Kekerasan Seksual Dalam Film Penyalin Cahaya. Jurnal E-Komunikasi, 10(2), 2-12.
Smith, A. (2022). Stigma and Online Harassment Experienced by Sexual Violence Survivors: A Qualitative Study. Journal of Social Psychology.
Sobur, A. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Taub, A. (2014). Rape culture isn’t a myth. It’s real, and it’s dangerous. Vox https://www.vox.com/2014/12/15/7371737/rape-culture-definition
Vera, N. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Jakarta: Ghalia
Wahid, M. (2017). Islam dan Dominasi Maskulin Global: Menimbang Kampus Aman bagi dan Anak di Banten. Jurnal Studi Gender dan Anak, 7 (2).
Weatherall, A. (2015). Sexism in Language and Talk-in-Interaction. Journal of Language and Social Psychology, 34(4),410–426. https://doi.org/10.1177/0261927X15586574
Wibowo, E. A. (2015). Representasi Perempuan dalam Film Wanita Tetap Wanita. Skripsi.
Wijayanto, I. (2003). Perkosaan Atas Nama Cinta: Potret Muram Interaksi Sosial Kaum Muda. Tinta: Yogyakarta.
Wirman, W., Sari, G. G., Hardianti, F., & Roberto, T. P. (2021). Dimensi Konsep Diri Korban Cyber Sexual Harassment di Kota Pekanbaru. Jurnal Kajian Komunikasi, 9(1), 79-93. https://doi.org/10.24198/jkk.v9i1.27363
Yulianti, A. F., Syahidah, U. J. L., & Yanuarvi, N. E. (2023). Analisis Kejahatan Seksual di Korea Selatan (Studi pada Film Dokumenter Cyber Hell: Exposing an Internet Horror). Acta Diurna, 19(1), 40-49.
Zuhri, M. (2009). Post Traumatic Stress Disorder (Gangguan Stress Pasca Trauma Bencana) di Jawa Tengah. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 7(2), 141-150. https://doi.org/10.36762/jurnaljateng.v7i2.226
Downloads
Published
Issue
Section
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Komunikasiana: Journal of Communication Studies and published by Dakwah and Communication Faculty of UIN Sultan Syarif Kasim Riau as publisher of the journal.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors automatically transfer the copyright to the journal and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY SA) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate permission for non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).