THE FORGOTTEN LIONESS: RASIMAH ISMAIL, MINANGKABAU WOMAN AGAINST DUTCH COLONIALISM IN WEST SUMATRA
DOI:
https://doi.org/10.24014/marwah.v23i2.29877Keywords:
Rasimah Ismail, Minangkabau Woman, Female Fighter, ColonialismAbstract
This article discusses the role of Rasimah Ismail in resisting Dutch colonialism in West Sumatra between 1912 and 1933. Its background includes the historical context of Dutch colonialism in Indonesia and the political and social situation in West Sumatra during that period. The aim of this research was to understand the role and contribution of Rasimah Ismail in the resistance against Dutch colonization. The research method used included historical analysis based on primary and secondary sources consisting of several stages: heuristic, criticism, interpretation, historiography. Sources sought included archives, photographs, as well as Dutch and Indonesian newspapers conducted online and offline. The findings highlighted Rasimah Ismail's important role in organizing Minangkabau women to resist Dutch colonialism through various social and political activities and actively demanding Indonesian independence. Rasimah Ismail was also known for her bravery and firmness in expressing opinions against colonial government policies, leading to her exile and imprisonment in Semarang. The conclusion of this article emphasized the importance of women's roles in anti-colonial resistance movements and paid tribute to Rasimah Ismail as one of the active figures in that struggle.References
Abdullah, T. (2018). Sekolah & Politik: Pergerakkan Kaum Muda di Sumatra Barat 1927-1933. Suara Muhammadiyah.
Agustiningsih, E. P. (2019). Pergerakan Perempuan Di Minangkabau: Kiprah Rohana Kudus Dalam Nasionalisme Tahun 1912-1972. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(2), 260–275. https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian
Angraini, F. (2021). Gaya Hidup Modern Perempuan Minangkabau Awal Abad Ke-20. Perada, 4(1), 1–11. https://doi.org/10.35961/perada.v4i1.386
Arsa, D. (2017). Perempuan Memberontak: Perlawanan Perempuan Minangkabau terhadap Kolonialisme Belanda di Sumatera Barat 1908-1942. Kafa`ah: Journal of Gender Studies, 7(1), 42–56. https://doi.org/10.15548/jk.v7i1.165
Blackwood, E. (2001). Representing Women: The Politics of Minangkabau Adat Writings . The Journal of Asian Studies, 60(1), 125–149. https://doi.org/10.2307/2659507
Darmawan, W., & Mulyana, A. (2019). A History and Ideology in the Development of the Writing of History Textbooks for High School in Indonesia 1994-2013. Historia: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah, 3(1), 43–48. https://doi.org/10.17509/historia.v3i1.20991
Desa, M., Serai, P., & Perspektif, L. (2022). Historiografi Perang Kamang 1908: Kategorisasi Penulisan Oleh Orang Minang. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(10), 3699–3712. https://doi.org/doi:10.31604/jips.v9i10.2022.3699-3712 ©
Ermagusti, E., Arrasyid, A., & Hadi, R. T. (2023). Contribution of Rohana Kudus To Empowering Minangkabau Women Through Voices and Works. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender, 22(1), 17–36. https://doi.org/10.24014/marwah.v22i1.22463
Fatimah, S. (2022). Siti Manggopoh: Female Warriors from the Coastal Land of Minangkabau in The 1908 Belastng War. Social Studies Conference Proceedings, 174–196. https://doi.org/https://doi.org/10.20527/sscp.vi.598
Fatmawati. (2020). Mengidentifikasi Perjuangan Rahmah El-Yunusiah Dalam Bidang Pendidikan Perempuan Di Minangkabau Dan Pegaruhnya Di Diniyyah Putri Padang Panjang Sampai Sekarang. Majalah Ilmiah Tabuah: Ta`limat, Budaya, Agama Dan Humaniora, 24(2), 166–173. https://doi.org/10.37108/tabuah.v24i2.350
Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. UI Press.
Graves, E. (2007). Asal-usul Elite Minangkabau Modern: Respons terhadap Kolonial Belanda abad XIX/XX. Yayasan Obor Indonesia.
Habibuna, M. R., & Efrizal, E. (2022). Studi Tentang Tugu Peringatan Perang Kamang Di Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam. Serupa The Journal of Art Education, 11(1), 69–77. https://doi.org/10.24036/stjae.v11i1.117979
Hadler, J. (2013). Sengketa Tiada Putus: Matriarkat, Reformisme Agama, dan Kolonialisasi di Minangkabau. Tingkap, 9(1), 29–48. https://doi.org/10.24036/tingkap.v9i1.2797
Hamka, B. (2014). Buya Hamka Berbicara Tentang Perempuan. Gema Insani Press.
Hamruni. (2004). Pendidikan Perempuan dalam Pemikiran Rahmah El-Yunusiyah. Kependidikan Islam, 2(1), 105–125. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8550%0A
Hanani, S. (2011). Rohana Kudus Dan Pendidikan Perempuan. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender, 10(1), 37. https://doi.org/10.24014/marwah.v10i1.484
Hanani, S. (2020). Ruhana Kuddus Pelopor Gerakan Entrepreneur Perempuan. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender, 19(1), 1–14. https://ejournal.uin suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/9619/5292
Hatta, M. (2013). Untuk Negeriku: Bukittinggi-Rotterdam Lewat Betawi. Kompas Meda Nusantara.
Insyarah, R. L., & Yulifar, L. (2019). Peranan Raden Ajeng Sutartinah Dalam Memperjuangkan Hak Pendidikan Untuk Perempuan Melalui Organisasi Wanita Tamansiswa Tahun 1922-1971. FACTUM: Jurnal Sejarah Dan Pendidikan Sejarah, 8(2), 171–186. https://doi.org/10.17509/factum.v8i2.22148
Januar, & Rahma, A. (2022). Pemikiran Rahmah El Yunusiah dan Penerapanya dalam Pendidikan Islam Perempuan di Indonesia. Prosiding Konferensi Nasional Gender Dan Gerakan Sosial, 01(01), 442–452. https://doi.org/https://doi.org/10.2022/kggs.v1i01.134
Jayudha, I. A., & Darmawan, W. (2020). Pendidikan bagi Perempuan Indonesia : Perjuangan Raden Dewi Sartika dan Siti Rohana Kudus (1904-1928). FACTUM: Jurnal Sejarah Dan Pendidikan Sejarah, 9(2), 161–174. https://doi.org/10.17509/factum.v9i2.25637
Kahin, A. R. (2005). Dari pemberontakan ke integrasi : Sumatra Barat dan politik Indonesia 1926 - 1998. Yayasan Obor Indonesia.
Lindayanti. (2019). Perempuan Minangkabau Dalam Panggung Politik. Mozaik: Kajian Ilmu Sejarah, 10(1). https://doi.org/10.21831/moz.v10i1.28768
Lionar, U., Mulyana, A., & Yulifar, L. (2020). Plakat Panjang Hingga Perang Kamang: Gerakan Rakyat Minangkabau Menentang Pajak Kolonial Belanda. Historis: Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Sejarah 5.2, 5(2), 113–122. https://doi.org/10.31764/historis.vXiY.3409
Mighfaza, M. H., & Huriani, Y. (2023). Pemikiran Rahmah El Yunusiyah dalam Membangun Pendidikan Islam bagi Perempuan di Indonesia. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 3(4), 587–594. https://doi.org/10.15575/jis.v3i4.31009
Noer, D. (1991). Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942. LP3ES.
Nurul Syalafiyah, & Budi Harianto. (2020). Pembaharuan Dakwah Pendidikan Islam di Sumatera Barat. J-KIs: Jurnal Komunikasi Islam, 1(1). https://doi.org/10.53429/j-kis.v1i1.123
Pandoe, M. D. (2010). Jernih Melihat Cermat Mencatat: Antologi karya jurnalistik wartawan senior kompas. Kompas.
Purwanto, B. (2001). Historisisme Baru Dan Kesadaran Dekonstruktif: Kajian Kritis Terhadap Historiografi Indonesiasentris*. Humaniora, 13(1), 29–44.
Putri, S. M. (2018). Perempuan dan Modernitas: Perubahan Adat Perkawinan Minangkabau pada Awal Abad 20. Gre Publishing.
Riza, F. (2016). Gerakan Pemberdayaan Perempuan Islam: Muslimat Al-Washliyah Di Sumatera Timur 1930-1945. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender, 15(2), 189. https://doi.org/10.24014/marwah.v15i2.2647
Rodin, R., & Huda, M. (2020). Rahmah El-Yunisiyah’s Dedication in Islamic Education For Women in Indonesia. International Journal on Advanced Science, Education, and Religion, 3(3), 96–106. https://doi.org/https://doi.org/10.33648/ijoaser.v3i3.82
Tiawati, S. (2021). Rekam Jejak Perjuangan Rohana Kudus: Relevansi, Feminisme Liberal dan Islam Memandangnya. Martabat: Jurnal Perempuan Dan Anak, 5(1), 153–176. https://doi.org/10.21274/martabat.2021.5.1.153-176
Yanti, R. M. (2017). Lahirnya Pergerakan Perempuan Minangkabau Pada Awal Abad XX. Kafa`ah: Journal of Gender Studies, 7(2), 147–158. https://doi.org/10.15548/jk.v7i2.179
Yati, R. M. (2017). Lahirnya Pergerakan Perempuan Minangkabau Pada Awal Abad XX. Kafa`ah: Journal of Gender Studies, 7(2), 147–158. https://doi.org/10.15548/jk.v7i2.179
Yati, R. M. (2020). Perempuan Minangkabau dalam Dunia Pers di Sumatra’sWestkust. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 9(2), 142–161. https://doi.org/10.36706/jc.v9i2.11293
Yuniarni. (2012). Siti Manggopoh: Sebuah Catatan Sejarah Dalam Pertunjukan Karya Seni Teater. Jurnal Ekspresi Seni, 14(2), 249–264. http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v14i2.231
Zed, M. (2010). Islam dan Budaya Lokal Minangkabau Modren. In Pusat Kajian Sosial-Budaya & Ekonomi (PKSBE), FIS UNP (pp. 1–16).
Zuhroh, F., Qurrotun, A., Firda, N., Taufiqoh, U., Khumairotul, S., Asmaul, S., Muhammad, H., & Sulaiman, B. (2022). Perlawanan tak kunjung padam: adat, agama, dan resistensi terhadap kolonial dalam Sitti Nurbaya. SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 4(2), 80–93. https://doi.org/10.15642/suluk.2022.4.2.80-93