DUA KAKI PEREMPUAN LANSIA ANTARA DISKRIMINASI GANDA DAN MENCARI PAHALA (Studi Kasus di Pondok Sepuh Kabupaten Magelang Indonesia)
DOI:
https://doi.org/10.24014/marwah.v18i1.7170Keywords:
Lansia, Perempuan, Diskriminasi, Pondok SepuhAbstract
Pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia meningkat dari waktu ke waktu, utamanya perempuan lansia. Fenomena terjadinya peningkatan ini disebabkan oleh pelayanan sosial, ekonomi, kesehatan dan agama yang membaik. Pelayanan yang terus meningkat seharusnya menjadi peluang besar kalau mereka mempunyai kualitas yang tangguh. Lansia perempuan dapat menjadi sumber daya yang sangat potensial bagi pembangunan bila dikelola dengan baik. Salah satu model manajemen pelayanan agama khusus bagi lansia adalah Pondok Sepuh. Pondok ini seolah menjadi oase bagi lansia, karena nyaris tak ada pondok yang disediakan khusus bagi lansia. Pada kondisi yang makin menua lansia ingin mencari bekal untuk kehidupan berikutnya. Pondok menjawab kebutuhan lansia sebagai sarana aktualisasi diri sekaligus pada saat yang bersamaan bentuk manifestasi pahala. Penghuni pondok (santri) banyak diisi oleh perempuan lansia. Sayangnya, diskriminasi ganda (sebagai lansia dan perempuan) dan kekerasan simbolik masih kerap dialami oleh perempuan lansia meski berada pada lembaga keagamaanReferences
Bordieu, Pierre, (Habitus x Modal) + Ranah = Praktik, Yogyakarta: Jalasutra, 2009
Cumming E, Henry, W, Growing Old: The Process of Disengagement, New York: Basic Books, 1961
Damsar, Sosiologi Ekonomi, Jakarta, Biefeld: PT. Grafindo Persada, 1997
Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Kyai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia, Jakarta: LP3S, 1981
Estelle JJ, Kirsch NL & Pollack ME, Enhacing Social Interaction in Elderly Communities, CM Conference on Human Factors in Computing System, CHI, 2006
Fitria, A, Interaksi Sosial dan Kualitas Hidup Lansia di Panti Wredha UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan, Medan: USU, 2011
Fridiyanto, Menjadi Indonesia di Negeri Belanda, Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca, 2015
Hill TD, et, al., Religious Attendance and Cognitive Functioning among Older Mexican Americans, Journal of Gerontology: Psychological Science, Vol 61(1). 3-9, 2006
Nasir, Ridwan dan Abdushomad, Adib, Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal: Pondok Pesantren di tengah Arus Perubahan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
Nangombe, Hilma and Ackermann, Leane, Subsistence and Protectio Need of The Elderly Living in Katutura (Namibia), Research on Aging, vol. 35 no. 2, 2013
Nugroho, Wahyudi, Perawatan Lanjut Usia, Jakarta: EGC, 1995
Notoadmojo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007
Perguna, L.A, Ruang Publik Katup Penyelemat Bagi Lansia, Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, Volume 1, 1, 2016
Roberts, R Alberts and Greene, Gilbert, Social Workers Desk Reference, English, Oxford University Press Inc., 2002
Republika, 12 Oktober 2015
Sensus Penduduk tahun 2010
Zhang and Lawson, Meeting and greeting: Activities in Public Outdoor Spaces Outside High Density Urban Residential Communities, Urban Design International, Volume 14, 4, 2009