RITUAL SEMA NAGARI Tradisi Masyarakat Kampar Kiri Hulu

Authors

  • Inda Sari Prodi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin, UIN Suska Riau
  • Abu Bakar Prodi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin, UIN Suska Riau
  • Khotimah Khotimah Prodi Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin, UIN Suska Riau

Abstract

Ritual Sema Nagari pada masyarakat desa di Desa Tanjung Beringin merupakan tradisi yang bertujuan untuk membuang musibah yang ada pada warga desa Tanjung Beringin dan juga sebagai pencegah timbulnya perilaku yang bertentangan dengan Agama dan Adat Istiadat yang berlaku di Desa Tanjung Beringin itu sendiri. Kegiatan tolak bala dan mencegah perilaku menyimpang ini, dilakukan melalui perantara yakni ritual Olek Nagari atau Ritual Sema Nagari. Tulisan ini, merupakan deskripsi dari ritual sema nagari di desa tanjung beringin. sejarah pelaksanaan upacara tradisi ritual sema nagari. Prosesi dalam pelaksanaan ritual sema nagari di Desa Tanjung Beringin berawal dari nazar masyarakat kepada Allah, nazar tersebut yaitu jika tidak terjadi bala atau bencana dan tidak konflik di antara masyarakat maka pada tahun berikutnya akan disembelih satu ekor hewan kerbau dan ziara kuburan yang di sebut dengan sema nagari. Nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan sema nagari yaitu nilai sosial, nilai moral, nilai gotong royong, nilai kerukunan, nilai religi, dan nilai ekonomi, nilai estetika, nilai hiburan dan nilai budaya.

References

Abdulkadir Muhlmammad, Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: Cv Fajar Agung, 1992, Ed. 1, Cet. Ke-3.

Adeng Muchlmtar Ghlmazali, Antropologi Agama; Upaya Memahlmami Keragaman Kepercayaan, Keyakinan dan Agama (Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2011).

Bustanuddin Agus, Agama Dalam Kehlmidupan Manusia; Pengantar Antropologi Agama, Jakarta, Pt RajaGrafindo Persada, 2006.

Dadang Kahlmmad, Sosiologi Agama (Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, 2000).

Departemen Agama RI., Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Surabaya: Mekar, 2004).

Eko Digdoyo, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Bogor, Ghlmalia Indonesia, 2015, cet. ke- 1.

Elly M. Setiadi dan Usman Kolip. Pengantar Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial, (Jakarta: kencana prenadamedia grup, 2011).

Elly M.Setiadi, dkk, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Jakarta, Kencana PrenadaMedia Group, 2006.

Jamaluddin Kafie, Tuntutan Pelaksanaan Rukun Iman Islam dan Ikhsan, (Surabaya: Penerbit Al-Ikhlas, 1997).

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta, Gramedia, 1981)).

Muhammad Yusuf Musa, Islam Suatu Kajian Komprehensif, (Jakarta: Rajawali Pers, 1988).

Nur Syam, Madzhab-madzhab Antropologi, Yogyakarta: LKis, 2009, Cet. ke-2.

Prof. H.A.Djazuli. Kaidah-Kaidah Fikih (Kaidah Hukum Islam Dalam Menyelesaikan Masalah Praktis. (Jakarta: Putra Grafika, 2006), Cet. 6.

Rusmin Tumanggor dkk, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012, Ed. Revisi, Cet. Ke-2.

Wawancara dengan Bapak Ajismanto (Ninik Mamak Pucuk Adat), Jum’at, 7 Agustus 2020 bertempat di Kediaman.

Wawancara dengan Bapak Yusuf (Keturuan dukun harimau), Kamis, 13 Agustus 2020.

Wawancara dengan Ibu Koluik (Keturuan Dukun Harimau), Jum’at, 14 Agustus 2020

Downloads

Published

2020-06-15