KEPERCAYAAN PARAKANG PADA IBU HAMIL Studi Antropologis di Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir

Authors

  • Sonia Sonia Jurusan Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin, UIN SUSKA Riau

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kepercayaan masyarakat terhadap Perakang pada ibu hamil di Desa Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir. Perakang adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat Desa Kotabaru di sepanjang Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir, khususnya masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya untuk menyebut manusia tiruan yang memangsa manusia dan memiliki ilmu hitam yang memungkinkannya melakukan aktivitas supranatural. Pada umumnya, masyarakat di Desa Kotabaru maupun Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri Hilir percaya bahwa Perakang adalah makhluk gaib yang dapat berubah bentuk menjadi apapun yang diinginkannya, masyarakat mengakui bahwa Perakang adalah sosok yang garang, salah satunya salah satu mangsa yang paling diincar adalah ibu hamil yang akan menjadi korbannya. Oleh karena itu, masyarakat di Desa Kotabaru seluas Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir, pada saat hamil biasanya menggunakan tangkal berupa kundur, jeriangau, pandan berduri, tebu hitam, kunyit hitam, rue, dan lidah jin. Mereka percaya bahwa dengan menggunakan tangkal, ibu hamil tidak akan diganggu oleh Perakang. Salah satu fungsi kepercayaan masyarakat di Perakang pada ibu hamil agar masyarakat dapat melindungi diri dari gangguan di Perakang. Selain itu, ritual yang dilakukan oleh masyarakat dapat menghadirkan nuansa sosial dan merekatkan hubungan antara keluarga dan masyarakat. Sedangkan makna yang terkandung dalam kepercayaan masyarakat Perakang pada ibu hamil adalah peringatan yang mengatur bahwa ketika hamil dapat lebih berhati-hati dalam menjaga diri agar tidak diganggu oleh Perakang. Kepercayaan masyarakat terhadap Perakang dilatarbelakangi oleh beberapa faktor dan sedikit banyak memiliki akulturasi dengan budaya. Kepercayaan di Perakang pada ibu hamil merupakan kepercayaan lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi dan sudah dipercaya sejak lama.

References

Abdullah, Irwa, Kontruksin dan Reproduksi Kebudayaan, Cet,I; Yogyakarta Pustaka Pelajar. 2006

Arinkunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta:Rineka Cipta

Begum Aisyah Badawy, Mengenal Islam Selayang Pandang, Bumi Aksara, Jakarta, 1994,

C.A. Van Peuresen, Strategi Kebudayaan, (Yogyakarta: Kanisisus, 1998),

Departemen Pendidikan dan kebudayaan, kamus besar bahasa indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembimbing dan pengembangan Bahasa, Balai Pustaka, Jakarta 1994,

Islami dan Iksanudin. 2014 Simbol dan Makna Ritual Yaqowiyu di Jatinom Klaten. Dalam Jurnal Media Wisata

Juliansyah Noor, Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Desertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2011)

Koentjaraningrat, Beberapa Pokok Antrapologi Sosial, (Jakarta: Dian Rakyat, 1985),

KH. Ramli, Wawancara di Lakukan Pada Tangal 31 Mei 2020

Manfred Ziemek, pasentren Dalam Perubahan Sosial, P3M, Jakarta, 1986 Mursal Esten. Kajian Transformasi Budaya. (Bandung:Agkasa, 1999).

Moh. Nur Hakim” Islam Tradisional dan Reformasi Pragtisme”agama dalam pemikiran Hasan Hanafi (Malang: Bayu Media Publishing, 2003)

Sugiyono, Jhonthan. 2006 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta

Ust. Samsul, Bahri. Wawancara Diakukan Pada Tangal 31 Mei 2020

Downloads

Published

2021-07-15