BERSUCI DI CITARUM; Makna dan Simbol Prabu Siliwangi dalam Kajian Folklor
Abstract
Folklor merupakan suatu disiplin, yang berdiri sendiri di Indonesia, yang belum lama dikembangkan. Folklore merupakan sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun temurun. Untuk dapat membedakan dengan kebudayaan. Sejarah merupakan ilmu empiris. Konsekuensinya adalah setiap pernyataan sejarah harus didasarkan pada sumber (fakta) yang dapat diandalkan. Tidak ada sumber sejarah, tidak ada sumber sejarah maka tidak ada sejarah. Inilah yang membedakan sejarah dari dongeng. Bercerita merupakan produk imajinasi fiktif. Dalam dongeng, tidak ada klaim bahwa cerita tersebut diceritakan berdasarkan fakta empiris atau tidak, benar-benar suatu kejadian atau tidak. Melalui Patilasan Dipatiukur dan Prabu Siliwangi kita dapat merenungi perjuangan dan keberanian yang membentuk sejarah bangsa ini. Jejak Dipatiukur dan Prabu Siliwangi yang terukir dalam setiap batu dan genangan air di tempat ini mengingatkan kita akan pentingnya menghormati dan mempelajari warisan sejarah yang berharga
References
Ali, R. M. (1979). Sejarah Jawa Barat; Pandangan Filsafat Sejarah. Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Provinsi Jawa Barat.
Anggito, & Johan Setiawan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jejak.
Asmar, T. (1975). Sejarah Jawa Barat dari Masa Pra-Sejarah hingga Masa Penyebaran Agama Islam. Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Nasional Provinsi Jawa Barat.
Atja. (1968). Carita {Parahiyangan} ({Terjemahan} {Bahasa} {Sunda}). In Carita {Parahiyangan}: {Naskah} {Titilar} {Karuhun} {Urang} {Sunda}.
Danandjaja, J. (1986). Folklor Indonesia. Balai Pustaka.
Danasasmita, S., Ayatrohaedi, Wartini, T., & Darsa, U. A. (1987). Sanghyang {Siksakandang} {Karesian} ({Naskah} {Asli} {Bahasa} {Sunda} {Kuno}). In Sewaka {Darma} ({Kropak} 408), {Sanghyang} {Siksakandang} {Karesian} ({Kropak} 630), {Amanat} {Galunggung} ({Kropak} 632).
Darsa, U. A., Sofianto, K., & NS Suryani, E. (2000). Tinjauan Filologis Terhadap Fragmen CaritaParahyangan: Naskah Sunda Kuno Abad XVI Tentang Gambaran Sistem Pemerintahan Masyarakat Sunda. Jurnal Sosiohumaniora, 2(3).
Endraswara, S. (2013). Folklor nusantara: hakikat, bentuk dan fungsi. Folklor Nusantara: Hakikat, Bentuk Dan Fungsi.
Firthian, R., & Putry, D. R. (2021). PENCIPTAAN ILUSTRASI PRABU SILIWANGI SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN BUDAYA DAN SEJARAH DI JAWA BARAT. PARAVISUAL : Jurnal Desain Komunikasi Visual Dan Multimedia, 1(1). https://doi.org/10.30591/paravisual.v1i1.2495
Heryana, A. (2014). JEJAK KEPEMIMPINAN ORANG SUNDA: PEMAKNAAN AJARAN DALAM NASKAH CARITA PARAHYANGAN (1580). Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 6(2). https://doi.org/10.30959/ptj.v6i2.178
Isnendes, R. (2005). Semiotika Siliwangi pada Masyarakat Sunda. Dalam Jurnal Bahasa & Sastra, 5(2).
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). An expanded sourcebook: Qualitative data analysis. In Sage Publications (2nd Edition, Issue 2nd Edition). Sage Publications.
Muhsin Z., M., & Falah, M. (2021). Prabu Siliwangi Between History and Myth. Paramita: Historical Studies Journal, 31(1). https://doi.org/10.15294/paramita.v31i1.25049
Mumuh Muhsin Z. (2011). Eksistensi kerajaan pajajaran dan prabu siliwangi. Eksistensi Kerajaan Pajajaran Dan Prabu Siliwangi Makalah.
Nani Sumarlina, E. S., & Mohamad Permana, R. S. (2022). SISTEM PEMERINTAHAN, PEMBAGIAN KEKUASAAN, DAN KEPEMIMPINAN MASA LAMPAU BERBASIS NASKAH SUNDA KUNO. KABUYUTAN, 1(1). https://doi.org/10.61296/kabuyutan.v1i1.26
Nasuha, N. (2017). Model Penelitian Sejarah Islam Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVII (Azyumardi Azra). SAINTIFIKA ISLAMICA: Jurnal Kajian Keislaman, 1(02).
Noerdjito, M., Fathi Royyani, M., Widodo, H., Penelitian Biologi -LIPI, P., Nasional Gunung Ciremai, T., & Kehutanan, D. (2009). Peran Adat dan Pensakralan Mata Air Terhadap Konservasi Air di Lereng Ciremai. In Jurnal Biologi Indonesia (Vol. 5, Issue 3).
Pandapotan, S., & Silalahi, H. (2022). Eksplorasi Folklor Lisan Karo sebagai Identitas dan Penguatan Sosial Budaya. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya, 7(2).
Ramdhan, Zaini & Iskandar, M. (2020). “Perancangan Karakter Prabu Siliwangi dengan Teori Bryan Tillman.” Jurnal Desain Grafis Dan Media Kreatif Kalatanda, 2(1).
Rustandi, Y., & Anggradinata, L. P. (2019). REPRESENTASI ETOS KERJA ORANG SUNDA DALAM UNGKAPAN DAN FOLKLOR SUNDA. Jurnal Salaka : Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya Indonesia, 1(1). https://doi.org/10.33751/jsalaka.v1i1.1146
Suasana Situ Cisanti. (n.d.). Https://Citarumharum.Jabarprov.Go.Id/Keindahan-Kilometer-0-Citarum-Situ-Cisanti/.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif. Alfabeta.
Syah, F. (2019). Mengenal Jejak Peninggalan Prabu Siliwangi di Kampung Adat Urug. Destinesia : Jurnal Hospitaliti Dan Pariwisata, 1(1). https://doi.org/10.31334/jd.v1i1.550
Tendi, T. (2022). PEDANG PENINGGALAN PRABU SILIWANGI DARI PANJALU, CIAMIS, JAWA BARAT. Naditira Widya, 16(1). https://doi.org/10.24832/nw.v16i1.467
Wicaksono, F. B., Ramdhan, Z., Sn, S., & Sn, M. (2020). Perancangan Karakter Dari Filosofi Tokoh Prabu Siliwangi Di Kota Purwakarta Dengan Tema Fantasi / Supranatural. E-Proceeding of Art & Design, 7(2).
Widianti, N., & Indiatmoko, B. (2018). Narrative Structure of Babad Cirebon: Vladimir Propp Analysis. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(1).
Widianti, N., Nuryatin, A., & Widiatmoko, B. (2017). Tradisi Pembacaan Babad Cirebon: Tinjauan Fungsi William R. Bascom. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(2). https://doi.org/10.33603/deiksis.v4i2.640