PEMBELAJARAN FIQH BERBASIS KEMAJMUKAN
DOI:
https://doi.org/10.24014/trs.v12i1.10641Keywords:
Fiqh, Kemajmukan, KeindonesiaanAbstract
Kajian dalam Ilmu Fiqh seringkali berada pada posisi benar-salah, halal-haram, dan seterusnya. Sementara hari ini, kita berada pada kontruksi budaya dan kondisi sosial yang sangat majmuk. Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk mengembangkan sebuah rumusan fiqh yang dibangun di atas basis kemajmukan itu sendiri, yang mengakui perbedaan serta menempatkan perbedaan tersebut dalam kesederajatan dan toleransi. Dalam bidang fiqh, wawasan multikulturalisme ini harus dibangun secara metodologis dengan cara mengembangkan paradigma tafsir sosial Islam yang mengedepankan pemaknaan-pemaknaan yang dinamis, progresif, dan toleran. Dalam hal ini, fiqh multikulturalis dapat dibangun di atas dasar prinsip mashlahah dengan menggunakan pendekatan maqashid al-syari’ah. Konsekuensinya, nilai-nilai al-Quran yang bersifat universal dipandang sebagai nilai yang bersifat substantif ketimbang nilai yang bersifat lokal-partikular. Karena itu, dengan pendekatan maqashid al-syari’ah, maka nilai keadilan, kemaslahatan, kesetaraan, hikmah-kebijaksanaan dan cintah kasih dianggap sebagai nilai yang paling utama yang akan menjadi sumber dan inspirasi tatkala al-Qur`an menjelaskan ketentuan-ketentuan sebuah kasus hukum tertentu (legal-spesific). Nilai-nilai yang bersifat universal inilah yang lebih relevan untuk dijadikan sebagai basis permusuan fiqh multikulturalis, karena nilai-nilai universal ini mampu menjangkau seluruh aspek kemanusiaan tanpa memandang perbedaan ras, agama, warna kulit, budaya dan sebagainyaReferences
Arkoun, Mohammed (1994) Nalar Islami dan Nalar Modern, Berbagai Tantangan dan Jalan Baru, ter. Rahayu S. Hidayat, Jakarta, INIS
_______ (1994) Rethinking Islam: Common Questions, Uncommon Answers, Oxford: Westview Press
_______ (1993) Min Faishal al Tafrîqah ila Fashal al Maqâl: Aina Huwa al Fikr al Islâm al Mu‘âshir, terj. Hasyim Shaleh, London: Dar al Saqi
Arkoun, Mohammed dan Louis Gardet (1997) Islam, Kemarin dan Hari Esok, terj. Ahsin Muhammad Bandung: Pustaka
Assyaukanie, Luthfi, (1994) “Islam dalam Konteks Pemikiran Pascamodernisme: Pendekatan Menuju Kritik Akal Islam”, dalam: Ulumul Quran, No. 1, Vol. IV, 1994
Anwar, M Syafi'I (2007), Pluralisme, Bukan Sekadar Toleran, http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/s/syafii-anwar/beri-ta/01.shtml, 20 september 2007
Abdullah, M. Amin, (2002) “Paradigma Alternatif Pengembangan Ushul Fiqh dan Dampaknya pada Fiqh Kontemporer”, dalam Ainurrofiq (ed.), Madzhab Yogya: Menggagas Paradigma Ushul Fiqh Kontemporer, Yogyakarta: Ar-Ruzz Press
Al-Amin, Bahrul Haq (2007) Islam Dan Multikulturalisme Sebuah Refleksi, http://bahrulhaq.multiply.com/journal/item/17/ islam_dan_multikulturalisme_Sebuah_Refleksi, diakses tanggal 20 september 2007
Baidhawy, Zakiyuddin (2007) Ber-Islam Di Era Multikulturalisme, dalam http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=589
Hallaq, Wael B. (1991) “The Primacy of The Quran in Syatibi Legal Theory”, Leiden: Ej-Brill
Hidayat, Komaruddin (1996) "Arkoun dan Tradisi Hermeneutika" dalam: Tradisi, Kemodernan dan Metamodernisme: Memperbincangkan Pemikiran Mohammed Arkoun, ed. Johan H. Meuleman Yogyakarta: LKIS
_______ (1996) Memahami Bahasa Agama; Sebuah Kajian Hermeneutik, Jakarta: Paramadina
Hanafi., I., 2012., Oeientasi Fiqhiyah dalam Pendidikan Islam., Jurnal A-Fikra, Vol. 11, No. 1. 20-35
Hasan, Ahmad (1988) The Early Development of Islamic Jurisprudence Islamabad: Islamic Research Insti-tute
Al-Jabiri, Muhammad Abid (1990) Bunyah al-‘Aql al-‘Araby Beirut: Markaz Dirāsah al-Wahdah al-‘Arabiyyah
______ (1989) Takwīn al-‘Aql al-‘Araby Beirut: Markaz Dirāsah al-Wahdah al-‘Arabiyyah
Kung, Hans, (1998) “Sebuah Model Bagi Dialog Kristen-Islam”, dalam Jurnal Paramadina, Vol. I, No. 1, Juli-Desember 1998
Khalaf, Abdul Wahab (t.th) ‘Ilmu Ushul Fiqh, Kairo: Darul Qolam
Mudzhar, M. Atha, (1998) “Social History Approach to Islamic Law”, Al Jamiah No. 61, Tahun 1998
El-Ma'hady, Muhaemin (2007) Multikulturalisme Dan Pendidikan Multikultural (Sebuah Kajian Awal), dalam http://artikel.us/muhae-min6-04.html, diakses tanggal 20 september 2007
Madjid, Nurcholish (1998) Islam: Kemodernan dan Keindonesiaan Bandung: Mizan
Mushafa, Mishbah (t.th) Al-Iklil Fi Ma’ani al-Tanzil Surabaya: Al-Ihsan, Jilid. II
Nasr, Seyyed Hossein (1993) Menjelajah Dunia Modern, terj. Hasti Tarekat Bandung, Mizan
_______ (1987) Islam Tradisi di Tengah Kancah Dunia Modern, terj. Luqman Hakim Bandung: Pustaka
An-Na'im, Abdullahi Ahmed (1997) Dekonstruksi Syari'ah, terj. Yogyakar-ta, LKIS
Qardhawi, Yusuf (1999) Anatomi Masyarakat Islam, terj. Setiawan Budi Utomo Jakarta: Pustaka al-Kautsar
Riza Ul Haq, Fajar (2007) Tafsir Multikultural: Jihad Melawan Kejumudan Teks, Referensi: http://islamlib.com/id/ index.php?page= article&id=534, diakses tanggal 20 september 2007
Rahman, Fazlur (1980) Major Themes of The Quran, Chicago: Bibliotheca Islamica
_______ (1986) Interpreting al-Quran, Inquiry, Mei, 1986
Rusli, Nasrun (1999) Konsep Ijtihad al-Syaukani, Jakarta: Logos
Sjadzali, Munawir (1997) Ijtihad Kemanusiaan Jakarta; Paramadina
Al-Syathibi, Abu Ishaq (t.th) Al-Muwāfaqat, Juz II. Beirut: Dar al-Ma’rifah