PROBLEMATIKA PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL (KAT) SUKU SAKAI DI KECAMATAN BATHIN SOLAPAN KABUPATEN BENGKALIS

Authors

  • Abu Bakar Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim Riau
  • Abd Ghofur Fakultas Ushuluddin UIN Sultan Syarif Kasim Riau

DOI:

https://doi.org/10.24014/trs.v9i1.4325

Keywords:

Sakai, Pemberdayaan, dan People Centre

Abstract

Persebaran pemukiman Suku Sakai di Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis yaitu di Desa Kesumbo Ampai; Desa Petani (dusun Belading + 112 KK) dan Desa Bumbung (dusun V Talang Jenang atau Talang Nagoi + 60 KK). Mayoritas orang sakai bermukim di Desa Kesumbo Ampai + 173 KK yang terdiri dari tiga Dusun yaitu dusun Sebangar Asal; Dusun Patang Butam; dan dusun Tanah Pujung. Suku Sakai mayoritas menempati wilayah Dusun Sebanga Asal di mana di dusun ini pula berdiri rumah adat; di kelilingi hutan adat seluas +260 Ha. Program pemberdayaan bagi suku sakai telah dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta meliputi beberapa hal yaitu pemberian beasiswa; bidang peternakan; pertanian dan perkebunan; program Alokasi Dana Desa dan program UED-SP. Bila dikelompokkan program itu ada dikategorikan sifatnya produktif dan non produktif. Bantuan sifatnya non-produktif tidak banyak mengalami kendala seperti bantuan langsung dalam bentuk beasiswa; bantuan rumah RLH; bantuan uang untuk karang taruna; posyandu; PKK; surau dan masjid. Problem program pemberdayaan produktif mengalami beberapa kendala karena kurangnya pendampingan dan pelatihan yang sustainable (berkelanjutan). Tulisan ini mencoba mengurai berbagai persoalan kendala dari program pemberdayaan bagi suku Sakai.

References

Chaidar, 2002, Dasar-Dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Alwasilah Pustaka Jaya)

Edi Suharto, 2010, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, (Bandung; Refika Aditama)

Friedman, F., 1998, Empowerment: The Politic of Alternative Development. (Cambridge: Blackwell,)

Garna, Judistira, K. 1999, Masyarakat Baduy dan Siliwangi, (Depsos RI – Gramedia. Jakarta)

Hamidi, UU, 1996, Islam dan masyarakat Melayu di Riau, (Pekanbaru, UIR Pres)

Husni Thamrin, 2003, Sakai, Kekuasaan, Pembangunan dan Marginalisasi, (Pekanbaru : gagasan Press,)

Kartasasmita, Ginandjar. 1996. Pembagunan Untuk Rakyat.(Jakarta; Cides)

Kontjoroningrat, 1992, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta : Gramedia)

Liliweri, Alo, 2002, Gatra-Gatra Komunikasi Antar Budaya (Yoyakarta, Pustaka Pelajar).

Mathew Miles & Hubermen Micahel, 1992, Analisis data Kualitatif, terjemahan (Jakarta : UI Press)

Moelong Lexy, 2000, Metode penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya)

Mohamad Zen, 2006, Orang Laut: Studi Etnopedagogi, (Jakarta: Yayasan Bahari Nusantara)

Mulyana, Dedi, 2002, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya,)

Rinnusu, Singkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah, (makalah Pelatihan Anggaran Responsif Gender, 2014).

Sri Sumantri, HRT, 2008, Otonomi Daerah, ( LP3; Jakarta).

Soetomo, 2008, Pembangunan Masyarakat, Merangkai sebuah Kerangka, (Bentang, Yoyakarta)

Suparlan, Parsudi, 1998, Orang Sakai di Riau-Masyarakat Terasing dalam Masyarakat Indonesia. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia).

Taliziduhu Ndraha, 2006, Pembangunan Masyarakat. (Rineka Cipta: Jakarta)

Downloads

Published

2017-12-20