Kekuatan Media Digital pada Pembentukan Budaya Populer (Studi pada Komunitas Moarmy Pekanbaru)
DOI:
https://doi.org/10.24014/kjcs.v2i2.11119Keywords:
Budaya populer, netnografi, teori imperialismeAbstract
Media digital saat ini memiliki peran besar sebagai sumber informasi utama dan mampu membawa sesuatu yang baru terhadap lingkungan sekitar. Media digital juga berperan sebagai alat utama dalam penyebaran budaya populer, serta berfungsi sebagai mengenalkan budaya populer pada khalayak umum. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peran media massa sebagai media perantara dalam penyebaran budaya populer pada komunitas Moarmy Pekanbaru. Penulis menggunakan teori imperialisme sebagai pisau analisis dalam penelitian ini yang dianggap relevan. Adapun metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan netnografi. Penulis melalukan wawancara online sebagai pengumpulan data utama dengan 4 informan menggunakan media Whatsapp, serta melakukan observasi secara online melalui media Whatsapp sebagai data pendukung dengan analisa triangulasi data. Hasil penelitian ini adalah media yang berpengaruh pada komunitas Moarmy dalam pembentukan budaya baru yaitu Twitter dan Youtube. Perubahan yang terjadi setelah mengonsumsi media massa adalah perubahan dalam segi emosional, gaya berpakaian, perilaku, serta berbicara menggunakan bahasa campuran.
References
Almitra, D. (2013). K-Pop dan Identitas Diri Studi Kasus Pembentukan Identitas Diri Dalam Fandom di Kalangan Penggemar K-Pop di Solo. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Annisa, S. (2019). Studi Netnografi Aksi Beat Plastic Pollution oleh United Nations Environment di Instagram. Jurnal ASPIKOM. 3(6). 4-5
Ardian, H. (2017). Komunikasi Dalam Perspektif Imperialisme Kebudayaan. Perspektif Komunikasi. 1(1). 5.
Ardia, V. (2017). Drama Korea Dan Budaya Populer. Jurnal Komunikasi. 2(3). 15-16.
Danela, R. (2013). Potret Komunitas Grunge Studi Pada Komunitas Kaum Kucel di Bandar Lampung. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.Universitas Lampung. Lampung.
Desiani, P. (2014). Pengaruh Kebiasaan Menonton Tayangan Korean Pop (KPOP) Terhadap Penampilan Remaja Studi pada Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja Angkatan 2012. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Lampung. Lampung
Djunaidi, G., & Fauzan, A. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta:Ar-ruzz Media.
Fauziyah, M. R. N., Damayani, N. A., Rohman, A.S. (2014). Perilaku Knowledge Sharing Multi Bahasa Pada Komunitas Fakta Bahasa. Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, 2 (2), 87-102.
Jamilah, Y. (2011). Televisi dan Budaya Populer studi Korelasional Pengaruh Terpaan Tayangan Drama Asia (Korea) di Indosiar terhadap Perilaku Budaya Populer di Kalangan Siswa/i SMAN 1 Medan). Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Malik, D. (2014). Globalisasi Dan Imperialisme Budaya Di Indonesia. Comunnication. 5(2). 5.
Ningrum, A. (2015). Analisis Pengamen Jalanan Di Kota Surakarta Studi Kasus Pengamen Jalanan Di Kota Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Novchi, R. W., Hanafi, K., & Arlizon, R. (2018). The Hallyu in Pekanbaru: An Ethnographic Study on Indonesian Kpopers Parasociality. Prosiding CELSciTech, 3, 44-53.
Nurudin. (2014). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Paramita, D. (2017). Efektivitas Diplomasi Kebudayaan Korea Selatan Studi Kasus: Fenomena Hallyu di Dunia Internasional. Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.
Priyowidodo, G. (2020). Monograf Netnografi Komunikasi: Aplikasi pada Tiga Riset Lapangan. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Ratna. (2018). Kajian Netnografi terhadap Komunitas Cyber DBC Network. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi. 7(2). 55
Rena, E. (2017). Komunitas K-Popers Pekanbaru (Studi tentang Pembentukkan Kelompok Sosial). Jom FISIPOL. 4(2). 7-8
Ri'aeni, I., Suci, M., Pertiwi, M., Sugiarti., T. (2019). Pengaruh Budaya Korea (K-Pop) Terhadap Remaja di Kota Cirebon. Communications, 1(1), 1-25.
Rinjani, P. (2017). Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Variety Show Korea (Runningman) dan Intensitas Komunikasi PEER Group dengan Identifikasi Perilaku Gaya Hidup pada Remaja. Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Diponegoro. Semarang.
Setiawan, S. (2018, November 14). Fenomena Globalisasi Media. Diakses 3 Maret, 2020.Kompasiana:https://www.kompasiana.com/sigit93459/5beb75c7bde5 7554002846a4/fenomena-globalisasi-media
Shanty, A. (2015). Aspek Kognitif, Afektif, dan Behavioral Terkait Informasi Ekonomi dan Investasi di Kalangan Wakil Pialang Berjangka Studi Pada Karyawan PT. Victory International Futures Malang. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Wardani, A. (2013, Maret 18). Pengertian Korean Wave/ Hallyu. Diakses 5 Februari, 2020. New Future : http://aliennwardani.blogspot.com/.
Yusuf, M. (2015). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Komunikasiana: Journal of Communication Studies and published by Dakwah and Communication Faculty of UIN Sultan Syarif Kasim Riau as publisher of the journal.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors automatically transfer the copyright to the journal and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY SA) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate permission for non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).