Analisis Jarak Genetik Sapi Bali pada Tiga Kecamatan di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi
DOI:
https://doi.org/10.24014/jupet.v18i1.10331Keywords:
Sapi Bali, jarak genetik, morfometrik, analisis komponen utamaAbstract
ABSTRAK. Sapi potong merupakan salah satu ruminansia yang memiliki potensi besar sebagai sumber protein hewani di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bobot badan, pertambahan bobot badan harian, dan jarak genetik sapi Bali pada tiga Kecamatan di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Materi penelitian adalah sapi Bali umur I1 (12-24 bulan), sebanyak 180 ekor yang terdiri dari 30 ekor jantan dan 30 ekor betina di setiap kecamatan. Metode penelitian adalah metode survei, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 180 ekor, yang terdiri dari 30 jantan dan 30 betina dan tidak dalam keadaan bunting. Data yang dihimpun meliputi bobot badan, pertambahan bobot badan harian dan morfometrik di tiga kecematan. Data bobot badan, rata-rata pertambahan bobot badan dan morfometri dianalisis menggunakan uji beda rata-rata (uji-t). Vektor nilai rata rata morfometrik sapi Bali di tiga kecamatan dianalisis menggunakan uji statistik T2 Hotelling. Penciri ukuran dan bentuk tubuh sapi Bali dianalisis menggunakan Analisis Komponen Utama. Fungsi diskriminan dapat digunakan untuk menganalisis jarak genetik yang dapat membentuk pohon filogenetik. Hasil penelitian ini menunjukkan bobot badan, rata-rata pertambahan bobot badan dan morfometri sapi Bali di Kecamatan Pamenang dan Bangko berbeda tidak nyata (P> 0,05), sedangkan dengan kecamatan Margo Tabir berbeda nyata (P<0,05) dengan Kecamatan Pamenang dan Bangko. Penciri ukuran dan bentuk sapi Bali di ketiga kecamatan adalah lingkar dada dan tinggi pundak. Kesimpulan penelitian adalah jarak genetik terjauh antara sapi Bali di Kecamatan Bangko dan Margo Tabir (2,6271), dikuti antara Kecamatan Pemenang dan Margo Tabir (2,1357), jarak genetik terdekat antara sapi Bali di Kecamatan Pamenang dan Bangko (0,5772).
Analysis of the Genetic Distance of Bali Cattle in Three Districts in Merangin Regency, Jambi Province
ABSTRACT. The beef cattle are one of the ruminants that have great potential in providing sources of animal protein in Indonesia. The purpose of this research was to determine the body weight, average daily gain, and genetic distance of Bali cattle in three sub-districts of Merangin district, Jambi Province. The research method was a survey method with purposive sampling technique, as many as 180 samples consisting of 30 males and 30 females in each sub-district and were not pregnant. Data collected include body weight, avarege daily gain and morphometrics between three sub-districs. The data body weight, avarege daily gain and morphometrics were analyzed using the average difference test (t-test). The average value vector body measurement of Bali catlle in three subdistrict was analyzed using the T2 Hotelling statistical test. The main component analysis statistical test was used to determine the characteristics of the body shape and size of Bali cattle. The discriminant function can be used to analyze genetic distances, which can form a phylogenetic tree. The results of this research indicate of body weight, average daily gain and morphometrics of Bali cattle in sub-district Pamenang not significantly different (P>0,05) from Bangko sub-district, but were significantly different (P<0.05) with Margo Tabir sub-district. The characteristics of the size and shape of Bali cattle in the three sub-districts are chest circumference and shoulder height. The conclusion from this research is the genetic distance between Bali cattle in Pamenang and Bangko Sub-districts (0.57), with Margo Tabir Sub-district (2.13), and genetic distance between Bangko sub-district and Margo Tabir sub-district (2.62).
References
Abdurrachman, S. H., H. Komalig, & N. Nainggolan. 2014. Penggunaan analisis komponen utama dalam penggabungan data peubah ganda pada kasus produksi pertanian dan perkebunan di wilayah Bandung Mongondow tahun 2008. Jurnal d’Cartesian. 3 (2): 1-8.
Anggraeni A, C. Sumantri, L. Praharani, E. Andreas. 2011. Genetic distance estimation of local swamp buffaloes through morphology analysis approach. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 16(3): 199-210.
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2018. Indonesia Dalam Angka: Badan Pusat Statistik Indonesia.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Merangin. 2018. Kabupaten Merangin Dalam Angka: Badan Pusat Statistik Kabupaten Merangin.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. 2018. Provinsi Jambi Dalam Angka: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi.
Baharun, A., H. L. L. Belli, & T. M. Hine. 2017. Karakteristik pejantan muda sapi Bali pada peternakan raktyat di desa Merbaun kabupaten Kupang. Jurnal Peternakan Nusantara. 3(1): 11-16.
Depison. 2010. Performans anak hasil persilangan induk sapi bali dengan beberapa bangsa pejantan di kabupaten Batanghari Provinsi Jambi. Jurnal Agripet. 10(1): 37–41.
Djanah, D. 1985. Mengenal Inseminasi Buatan. CV. Simplex. Jakarta.
Gaspersz, V. 2006. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan. 3rd ed. Tarsito, Bandung.
Hamdani, M. D. I., K. Adhianto, Sulastri, A. Husni, & Renitasari. 2017. Ukuran ukuran tubuh sapi bali krui jantan dan betina di kabupaten Pesisir Barat Lampung. Jurnal Ilmu Ternak. 17(2): 97-102.
Heriyadi, D. 2012. Modul I Produksi Domba dan Kambing. Laboratorium Produksi Ternak Potong Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. Bandung.
Heryani, L. G. S., N. N. W. Susari, & I. W. N. F. Gunawan. 2018. Variabel komponen utama pada morfometrik sapi putih taro berdasarkan pengukuran badan. Buletin Veteriner Udayana. 10(1): 93-99.
Hikmawaty, A. Gunawan, R. R. Noor, & Jakaria. 2014. Identifikasi ukuran tubuh dan bentuk tubuh sapi Bali di beberapa pusat pembibitan melalui pendekatan analisis komponen utama. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 2(1): 231-237.
Hikmawaty, Bellavista, T. A. B. A. Mahmud, & A. Salam. 2018. Korelasi bobot badan dan variabel variabel ukuran tubuh sebagai dasar seleksi calon induk sapi Bali. Jurnal Ilmu Pertanian Universitas Al Asyariah Mandar. 3(1): 11-13.
Komariah. 2016. Produktivitas kerbau lumpur berdasarkan agrosistem dan strategi pengembangannya di kabupaten Cianjur. Jurnal Veteriner. 16(4): 606-615.
Latulumamina, M. 2013. Korelasi antara umur dan berat badan sapi bali (Boss sondaicus) di Pulau Seram. Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman. 3(1): 35-40.
Masrah, M., H. Hafid, & T. Saili. 2016. Kajian produktivitas ternak kambing pada sistem pemeliharaan yang berbeda di kecamatan Andoolo Barat kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis. 3(1): 1-7.
Pinem, U., Hamdan, & N. D. Hanafi. 2015. Estimasi jarak genetik dan faktor peubah pembeda rumpun kelinci melalui analisis morfometrik. Jurnal Peternakan Integratif. 2 (3): 264-286.
Rasyidah, M., M. B. Paly, K. Kiramang, & R. Nurhidayat. 2018. Pengaruh pemberian alga coklat terhadap pertambahan berat badan sapi Bali jantan. Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan. 4(2): 139-148.
Downloads
Published
Issue
Section
License
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Peternakan and published by Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau as publisher of the journal.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors automatically transfer the copyright to the journal and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons (CC BY) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate permission for non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).