Makna Kesedihan Bagi Remaja

Authors

  • Dody Leyno Amperawan
  • Ahyani Radhiani Fitri
  • Hidayat Hidayat

DOI:

https://doi.org/10.24014/jp.v10i2.1183

Keywords:

kesedihan, remaja. psikologi indigenous

Abstract

Perbedaan emosi negatif dalam bentuk perilaku individual merupakan fenomena dalam kehidupan manusia.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah arti kejadian yang membuat sedih untuk remaja. Subjek penelitian berjumlah 383 orang (275 perempuan, dan 108 laki-laki) yang mengisi kuesioner terbuka dari Kim dan Park (2006). Data dianalisa dengan metode psikologi indijenus dengan menggunakan koding
terbuka dan tabulasi silang dengan bantuan SPSS 20.0. Penelitian ini menemukan pengalaman kesedihan dimaknai sebagai kesadaran diri (71,3% pada perempuan, dan 72,2 % pada laki - laki) daripada penilaian pengalaman negatif (28,7% pada perempuan,
dan 27, 8% pada laki - laki). Makna kesedihan sebagai kesadaran diri terdiri dari pembelajaran diri, kesaran hubungan dengan orang lain dan kesadaran hubungan transendental. Sedangkan penilaian pengalaman negatif terdiri dari emosi negatif, perubahan
penilaian diri, dan perubahan hubungan interpersonal. Secara keseluruhan, pengalaman kesedihan lebih dimaknai sebagai hal yang menyebabkan munculnya emosi negatif dan mampu memberikan perilaku yang berarti di kemudian hari. Remaja cenderung memaknai kesedihan sebagai kesadaran diri daripada penilaian pengalaman
negatif.
Kata Kunci: kesedihan, remaja. psikologi indigenous

Author Biographies

Dody Leyno Amperawan

Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Ahyani Radhiani Fitri

Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Hidayat Hidayat

Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

References

Archer, J. A. (1991). Counseling College Students: Apractical Guide for Teachers, Parents, and Counselors. Continuum, New York.

Brigham, J. C. 1991. Social Psychology. New York: Harper Collins Publisher.

Chaplin, T.M. 2006. Anger, Happiness, and Sadness: Associations with Depressive Symptoms in Late Adolescence. Journal of Youth and Adolescence, Vol 35, No.6.

Ekman, P. (2008). Membaca Emosi Orang. Alih Bahasa: Abdul Qodir. Yogyakarta: Penerbit Think.

Fokkinga, S.F. & Desmet, P.M.A. (2013). Ten Ways to Design for Disgust, Sadness, and Other Enjoyments: A Design Approach to Enrich ProductExperiences with Negative Emotion. iInternational Journal Of Designs. Bol. 7. No. 1.

Frijda, N. H. (1993). Moods, emotion episodes, and emotions. from Lewis, M. & Haviland, J.M. (Eds). Handbook of emotions. (pp. 381-403. New York, NY, US: Guilford Press.

Hayes, N. (2000). Doing Qualitative Analysis in Psychology. New york: Psychology Publisher.

Kim (2008). Indigenous Questionnaire.

Kleinman, A. & Good, B. (1985). Culture and Depression: Studiesin the Anthropology and Cross – cultural Psychiatryof Affecst and Disorder. California: University of California Press.

Lazarus, R.S. (1991). Emotion and Adaptation. New York: Oxford University Press.

Putri, A.K., Prawitasari, H.E., Hakim, M.A., Yuniarti, K. W., & Kim, U. (2012). Sadness as perceived by Indonesian male and female adolecents. International Journal of Research Studies in Psychology. January, Vol 1 Number 1, 27 – 36.

Prawitasari, J.E., Martani, W.,& Adiyanti,M.G. 1995. Konsep Emosi Orang Indonesia: Pengungkapan dan pengartian Emosi Melalui Komunikasi Non-verbal di Masyarakat yang Berbeda Budaya. Laporan Penelitian . Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM

Eriza, I. (2010). Melangun, Tradisi Suku kubu Hilangkan Kesedihan. Artikel. http://indrianieriza.blogspot.com/2010_11_01_archive.html, diakses tanggal 13 Oktober 2014).

Downloads

Published

2015-01-09

How to Cite

Amperawan, D. L., Fitri, A. R., & Hidayat, H. (2015). Makna Kesedihan Bagi Remaja. Jurnal Psikologi, 10(2), 74–79. https://doi.org/10.24014/jp.v10i2.1183