Regulasi Emosi pada Mahasiswa Melayu

Authors

  • Ahyani Radhiani Fitri
  • Ikhwanisifa Ikhwanisifa

DOI:

https://doi.org/10.24014/jp.v12i1.3002

Abstract

Mahasiswa dengan Budaya Melayu menghadapi berbagai aktivitas dan permasalahan kehidupan akademis maupun non akademis yang membutuhkan regulasi emosi agar mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari – hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui regulasi emosi dalam konteks budaya Melayu pada Mahasiswa di Pekanbaru. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian terdiri dari 50 orang yang mengisi skala regulasi emosi I dan II serta empat orang subjek sebagai responden wawancara. Hasil penelitian ini adalah adanya peran orangtua, peran lingkungan sosial (keluarga, dan tempat pendidikan: sekolah serta fakultas), pengalaman emosi (menyenangkan dan tidak menyenangkan) serta nilai – nilai yang dipertahankan saat mahasiswa melakukan regulasi emosi. Penelitian ini menunjukkan mahasiswa melayu mampu dalam mengenali, mengungkapkan, mengontrol emosi dengan cara mengubah cara berpikir dan menenangkan dirinya dalam situasi sosial maupun merubah lingkungan sekitar agar terjadi harmonisasi penyelesaian masalah. Kata Kunci: regulasi emosi, budaya, melayu

Author Biographies

Ahyani Radhiani Fitri

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Ikhwanisifa Ikhwanisifa

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

References

Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan

Validitas. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Barrett, L.F., Gross, J., Christensen, T.C.

(2001). Knowing what you are feeling

and knowing what to do about it:

Mapping the relation between emotion

differentiation and emotion regulation.

Cognition and Emotion, 15.

Coon, D. (2005). Psychology a journey (2nd

ed.). USA: Thomson Wadsworth.

Dayakisni, T. (2004). Psikologi Lintas Budaya.

Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang.

Doverspike, W.F. (2001). How To Forgive

Others: A Key To Emotional Health.

Effendi, T. (2005). Tunjuk Ajar Melayu.

Yogyakarta: Adicita

http://www.kompasiana.com/mulyadi.usu/

konsep-malu-dalam-masyarakat-

melayu_54f3f4157455139d2b6c8255,

tanggal 13 Juli 2015).

Goleman, D. (1996). Emotional Intelligence.

Alih Bahasa: T. Hermaya. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Gross & John, (2003). Individual differences

and well-being. Journal of Personality

and Social Psychology, 85, (2), 348 -

Johari, S., P., & Akhyar, K. 2014. Pembinaan

Interen Suku Melayu di Kota Dumai.

Laporan Penelitian. Pekanbaru: UIN

Suska Riau.

Kerlinger, N. F. (2002). Azas-Azas Penelitian

Behavioral (Edisi 3). Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Langdridge, D. (2004). Introduction to

Research Methods and Analysis in

Psychology. England: Pearson

Prentice Hall.

Lazarus, R.S. 1991. Emotion and Regulation.

Oxford: Oxfprd University Press.

Martin, A. D. (2003). Emotional Quality

Management. Jakarta: Arga.

Rahman, E., Marni, T,, & Zulkarnain. (2003). A

lam Melayu, Sejumlah Gagasan Men

jemput Keagungan. Pekanbaru: UNRI

Press.

Thamrin, H. 2003. Problematika Masyarakat

Melayu di Asia Tenggara dalam Alam

Melayu, Eksumtion Rahma, dkk.

Pekanbaru: UNRI Press.

Vingershoots, Ad., Nyklicek, I., & Denollet, J.

(2008). Emotion Regulation:

Conceptual and Clinical Issues.

Netherlands: Springer

Published

2017-03-10

How to Cite

Fitri, A. R., & Ikhwanisifa, I. (2017). Regulasi Emosi pada Mahasiswa Melayu. Jurnal Psikologi, 12(1), 1–7. https://doi.org/10.24014/jp.v12i1.3002

Issue

Section

Articles